Saturday 14 August 2010

Pelajaran dari Naruto



Berawal dari temen yg dulu mengikuti serial naruto akupun akhirnya ketularan. Dulu aku punya temen yg sering download dan mengikuti setiap episode dan sering sekali dia menonton di dekatku dgn speaker yg lumayan keras untuk bisa kudengar. Dan suatu saat aku ikut nonton. Dan rasanya kok menarik juga filmnya, akhirnya aku ikut2an mengikuti serialnya. Bahkan aku rela download sendiri filmnya.

Awalnya aku hanya sekedar seneng ngikuti seri2nya. Aku hanya tertarik dgn ceritanya belaka tak ada yang lain. Karena memang aku mari lumayan suka dgn film2 sperti itu.

Namun saat aku mengikuti serinya. Rasanya aku menemukan sesuatu yang baru dari sana. Sesuatu yang berbeda dari film2 yang lain. Tak jauh beda dgn upin dan ipin Ternyata begitu banyak pelajaran yg bisa dipetik dari sana.

Tak seperti film2 indonesia yg seolah menyuratkan pelajaran tapi banyak yang menyesatkan. Dan biasanya kalau ada pelajaran dikit2 ditonjolkan, bahkan aku sering merasa itu terlalu berlebihan. Beda dengan film naruto, dalam filmnye menyiratkan sejuta pelajaran yg tanpa kusadari. Dan bagiku yg seperti itu lebih mengena dari pada yg sering memunculkan ceramah, tapi alur ceritanya malah bertentangan dgn ajaran. Yg seperti itu yang aku maksud menyesatkan diawal tadi.

Dah langsung saja hal2 yg bisa kupetik dari film naruto.

Pertama. Dari tokoh utamanya naruto. Jurusnya gak begitu mutu hanya kage bulshin, rasenggan. Kayaknya kalah banyak dgn jurus dari ninja yg lain. Sharingan, byakugan, rinengan, dan jutsu2 keren yg lain. Pemikirannya pun juga masih kalah dgn shikamaru dll. Tapi kalau sudah muncul semangatnya, sampai pain yang menghancurkan konoha, membunuh kedua gurunya, jiraiya dan kakashi akhirnya mampu dia kalahkan. Dan ternyata seperti itulah kekuatan semangat.

Kedua sekolah.
Kalau dulu aku sempat mendengar ada orang yg mengidamkan dan menyatakan sekolah yang baik itu seperti sekolahnya Harry Potr. Karena bangunannya yg terlihat wah. Namun bagiku tak ada yang istimewa dengan sekolah harry potr. Kalau sekolah dipandang bagus hanya dari bangunannya bgiku bulshit. Apakah bangunan bisa lahirkan didikan yang bermutu?

Bagiku di konoha itulah cerminan sekolah yang keren. Selama ini aku belum tahu persis seperti apa bangunan sekolah konoha. Karena biasanya pelajarannya diadakan di alam terbuka. Bukan sekolah yang bagus yg menghasilkan didikan yg bermutu tapi pengajarnya.
Dari sistem pengajarannya, mereka tak pernah meributkan nama bukan hanya berdebat dgn nama KBK ataukah KTSP tapi yang penting prakteknya.
Di konoha menghargai kemampuan personal yang berbeda beda. Jadi pembelajarannyapun juga berbeda sehinggak jurusnya naruto, sakura, sasuke, shikamaru, masing masing unix. Meski sama-sama sekolah di konoha tapi kemampuan masing masing berbeda. Itulah keunggulan konoha bisa memahami kemampuan pribadi muridnya. Beda dgn skolah di Indonesia. Kalau lulusan dari SMA Putus harapan, pasti fokus yg dimiliki juga akan sama.
Mengapa konoha bisa seperti itu? Kita lihat sistem pengajarannya
Guru di konoha biasanya bisa totalitas mengajar murid-muridnya. Kedekatan, perhatian, dan pengertiannya membuat guru bisa menemukan keistimewaan dari murid2nya. Dan itulah istimewanya guru di konoha. Sehingga masing masing bisa fokus dalam bidangnya dan diberi pendidikan sesuai bidangnya.
Dan istimewanya lagi, gurunya bisa mengajarkan jurus yg dia sendiri juga tidak bisa melakukannya. Seperti asuma yg bisa mengajarkan jurus bayangan bada shikamaru. Padahal asuma sendiri tidak bisa melakukannya.

Maaf aku gak pinter menceritakannya. Kalau pngen jelas ikuti sndiri ceritanya.
Yg jelas menurutku sistem pendidikan disana adalah satu sistem yg ideal kalau bisa di terapkan di sini.

Dalam film ini ada organisasi yang bergerak di bidang kejahatan yang disebut akatsuki. Bahkan pain yg sbenarnya berniat membawa perdamaian juga bergabung di dalamnya. Itu karena mastermind bernama tobi alias uciha madara. Dia mampu mengubah kebenciannya terhadap kejahatan malah diperdaya untuk bergabung bersamanya. Dan malahan dia membunuh gurunya sendiri dan menghancurkan konoha. Makanya hati hatilah dengan sifat kebencianmu. Karena tanpa kita sadari mungkin ada yg memanfaatkannya untuk membelokkan jalan kita menuju jalan yang salah.

Dan bagian ini yg membuatku tertarik untuk menulis ini yakni pertarungannya dengan pain. Saat hendak menghancurkan konoha dia menjelaskan mengenai makna kebencian. Orang akan tahu apa makna pain setelah dia merasakannya. Perdamaian itu hanya ada di angan-angan. Orang yang selalu merasakan kasih sayang tak akan tahu makna pain. Dan akhirnya dia menghancurkan konoha. Ketika pain menyampaikan makna perdamaian ala pain. Menurutnya Perdamaian akan dicapai ketika ada yang berkuasa dan ditakuti. Sehingga para akan takut untuk melakukan kejahatan.
Maka dari itu pain berniat untuk menjadi yang paling ditakuti. Dan ingin mengembangkan jurus yg mampu menghancurkan satu negara sekaligus. Jadi ketika ada negara yang memicu perang, maka pain bisa dgn mudah memusnahkannya. Dan saat itu narutopun tak bisa menjawabnya dan pasrah dengan itu. Sampai hinata berusaha dengan sepenuh hati untuk menyelamatkannya sampai2 dia tak peduli dgn keadaannya. Bahkan sampai keluar darah yg dikira naruto itu adalah kematian hinata membuat kebenciannya memuncak dan kyubi mencapai ekor sembilan saat itu. Tapi alaran hinata disensor, (tidak mendidik).
Sebenarnya saya sepakat dengan konsep perdamaian ala pain untuk diterapkan di Indonesia. Demokrasi seolah memberi kesempatan setiap orang untuk memperoleh hak yang sama. Namun rasanya orang Indonesia kurang begitu bijak untuk menerima sistem dmokrasi. Shingga bukan prdamaian yg tcipta tapi malah ego manusia, keinginan yang tak berujung itulah yang muncul. Seandainya di Indonesia konsep keadilan ala pain bisa diterapkan mungkin Indonesia bisa lebih baik. Itu versiku tapi.
Sampai episode terakir yang tak tonton, belum ada jawaban yang jelas dari naruto untuk mematahkan argumen pain. Yang ada baru pernyataan bahwa setiap kebencian hanya akan melahirkan kebencian yang lain. Dan jika itu dibiarkan, maka rantai kebencian tak kan pernah berakhir. Maka dari itu, naruto berniat mengurungkan kebenciannya dan mendiskusikan baik2 dengan pain tentang makna dari perdamaian itu sendiri. Dan sayangnya hasilnya sekarang belum keluar, msh menunggu episod berikujnya

Selengkapnya...

Kebingunganku dalam organisasi dan kepanitiaan



Sebenere selama di bangku kuliah sudah berkali-kali mengikuti acara upgrading dalam organisasi-organisasi yang pernah aku ikuti. Namun hanya seperti biasa semua itu kuanggap sebagai formalitas belaka. Aku tak pernah memikirkan apa materinya, yang penting seneng-seneng saja, karena aku pikir semua itu bakalan gampang pada waktunya.

Dan sekarang aku bingung. Kalau dalam struktur organisasi, mungkin sudah jelas landasan hak dan kewajiban serta koordinasinya, semua sudah jelas di AD ART dan GBHO. Tetapi dalam kepanitiaan aku tak tahu, apa hak dan kewajibanku. Apakah aku berhak untuk memutuskan hal ini hal itu. Dan bagaimana sistematika menentukan keputusan, semuanya serba nggak jelas. Belum lagi mengenai garis koordinasi. Semuanya serba membingungkan tuk dipikirkan.

Biasanya semua itu dijalankan atas dasar perkiraan (setahu saya) tak pernah ada panduan yang jelas mengenai semua itu. Dan permasalahannya sama-sama kata ketupat bisa saja melahirkan hal yang berbeda dalam benak orang yang berbeda. Sehingga menghasilkan perkiraan yang berbeda.

Dan inilah pendapatku mengenai kepanitiaan.

Ketika aku bingung dalam organisasi ataupun kepanitiaan, aku selalu menganalogikannya dengan tubuh manusia. Karena aku rasa dalam tubuh manusia itu sudah terorganisir dengan sempurna. Dan berikut analogiku.

Dalam tubuh manusia semua kegiatan dikoordinir oleh otak dalam kepala. Artinya segala sesuatu aktivitas organ tubuh manusia diperintahkan oleh otak. Dari sini aku maknai bahwa dalam organisasi itu harus ada koordinator utamanya yaitu ketua. Dan bagian-bagian tubuh yang lain itu bertanggung jawab melaporkan apapun yang terjadi padanya. Misalkan kaki menginjak duri, maka dia akan melaporkannya pada otak. Begitu pula dgn setiap sie bertanggung jawab melaporkan apapun yang terjadi kepada ketupat.

Ketika kaki kita kelelahan saat mendaki gunung, namun otak masih menginginkan untuk tetap berjalan, maka kakipun wajib menaatinya. Artinya dalam setiap penentuan gerak(kebijakan) semuanya berpusat pada ketupat. Masing masing sie berkewajiban melaporkan keadaan serta menyampaikan pertimbangannya, tapi pengambilan keputusan akhir tetap menjadi hak dari ketupat. Sehingga menurutku tidak salah ketupat menentukan kebijakan B padahal semua panitia yang lain memilih A.

Dalam tubuh ada dua jenis gerak, gerak biasa dan gerak reflek. Jadi disamping alur penentuan keputusan seperti sebelumnya, disaat mendesak, sie juga
bisa menentukan keputusan sendiri. Namun setelah itu wajib melaporkan hasilnya kepada ketupat.

Dan yg masi bingung lagi saya, mengenai posisi SC. Kira2 bagian apakah SC itu? Menurutku SC itu adalah teman dekat. Jadi sc itu sudah diluar bagian tubuh kita tadi. Tetapi dia masih peduli dgn kita. Sehingga sc geraknya hanya sebatas memantau keberlangsungan panitia dan memberikan masukan pada ketupat, bahkan memarahinya. Dan SC juga menjadi tempat sharing ketupat dalam penentuan kebijakan.

Namun semua itu bukanlah yg paling benar. Aku tak punya pedoman. Kalau ada pendapat yg lebih baik nggeh tafadol


Selengkapnya...

Sebenere Apasih Nasyid Iku????



Sebenernya sudah lama pertanyaan ini ada di hatiku, namun aku berusaha menutupinya, karena aku pikir pertanyaan ini tidak penting buanget. Namun kebetulan beberapa hari kemaren ada sedikit permasalahan yang berhubungan dengan nasyid, sehingga seolah permasalahan itu membongkar lagi permtanyaan yang telah lama aku kubur. Sebenernya apa sih Nasyid itu???


Aku tidak seberuntung orang-orang yang sudah mengenal nasyid sejak lahir. Mulai lahir sampai usiaku genap 15 tahun aku belum pernah mengenal yang namanya nasyid. Dan pada usia 15 tahun itu aku masuk di sekolah yang jauh dari keramaian kota. Dan di sekolah itulah aku mengenal yang namanya ROHIS. Dan di ROHIS diawal ada pertunjukan lagu islam dari kakak angkatan. Dan ternyata sangat menarik, karena sebelum itu aku hanya tahu musik itu biasanya menggunakan alat musik, tetapi kali ini suara pengiringnya keluar dari mulut personilnya. Dan saat itu presenter menjelaskan bahwa itu adalah tampilan nasyid. Dan semenjak itu pula aku mulai tertarik dgn nasyid. Bahkan aku sempet menjadi salah satu personil Tim nasyid di sekolahku (Meski hanya sebagai musik pengiring saja).

Dan dari situ aku mendapatkan pemahaman bahwa nasyid itu adalah lagu yang iringan musiknya dengan mulut saja. Dan sempet denger juga saat ngobrol-ngobrol dgn kakak angkatan, cuman juga tak berdasar, katanya nasyid itu diperbolehkan dalam Islam. Yah dari situ yang ada dibenakku nasyid itu ya seperti itu, lagu yang islami yang iringan musiknya dengan acappela saja, dan nasyid itu diperbolehkan dalam Islam.

Dan pengertianku itu terasa tak berlaku semenjaak au mengenal beberapa tim nasyid yang lain, yang ternyata juga menggunakan alat musik. Jadi penyajian lagunya itu tidak hanya acappela. Terus pemahamanku mengenai nasyidpun berubah, nasyid itu pokoknya lagu-lagu yang bernuansa Islami itu saja.

Dan semenjak aku meninggalkan Sekolahku yang jauh dari keramaian kota itu menuju sekolah yang berada di pinggiran kota, aku mulai mengenal lebih banyak tim nasyid lagi. Dan semua pemahamankupun mulai terbantahkan. Sekarang aku mulai bingung, sebenernya apa sih nasyid itu??? Apa bedanya dengan lagunya band2 ato lagu lain pokoknya. Benarkah sebenernya ada larangan mengenai lagu-lagu, namun itu tidak berlaku untuk nasyid???

Kebingunganku mengantarkanku pada situs wikipedia untuk kutanya. dan ternyata inilah jawaban dari wikipedia. Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.
Namun aku rasa itu masih belum bisa sepenuhnya sejalan dengan hatiku.

Dan saat di kost, kebetulan aku pernah ngobrol-ngobrol dengan Hari yang satunya. Dan dia bilang,"Sakikike nasyid karo laguke wes ora ono bedane, isine meng golek sensasi tok." Meski sebenere pernyataan ini tidak bisa digunakan untuk dasar, namun ternyata ini yang sejalan degnan isi hatiku. Dan aku lanjutkan diskusi. Yah intinya yang kami bicarakan, sekarang ini aku rasa begitu banyak sekali nasyid yang menjebak, lagunya yang menggunakan pembahasan yang islami, tetapi pemilihan katanya dipilih kata-kata yang bermakna ganda. dan saat ditanya pasti jawabannya,"maksud kami bukan seperti itu, tetapi maksud kami yang lainnya (baca: diambil makna yang baik-baik), semua itu dikembalikan pada orangnya". Memang Seribu satu alasan untuk membenarkan kesalahan kita. Yah memang benar tidak salah kalau kalian berdalih makna yang kalian maksud itu yang baik-baik memang benar, dan kalau semua dikembalikan lagi pada orangnya dalam memaknai sudah mentok itu. Tetapi kenapa kok tidak berfikir apakah semua orang itu akan bisa memaknai yang baik itu??? Betapa bahayanya kalau dimaknai yang lain??? Apakah ada yang bisa menjamin semua orang akan memaknai seperti itu???

Bagi yang punya pendapat, mari kita diskusikan bersama....

Selengkapnya...

Thursday 29 July 2010

Aku Adalah Koruptor



Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Kasus korupsi di Indonesia hampir selalu ada dalam topik berita kriminal di berbagai media masa Indonesia. Mulai dari media yang bersifat cetak, seperti Koran, majalah hingga ke piranti elektronik seperti radio, televisi bahkan di internet, tinggal ketikkan Korupsi di search engine akan ditemukan sangat banyak kasus korupsi yang telah terjadi.
Jika melihat fenomena yang terjadi di masyarakat dari generasi ke generasi bahkan sejak berdirinya bangsa dan negara ini, permasalahan korupsi sudah mewarnai kehidupannya dan hampir tidak mungkin dihilangkan. Korupsipun telah dipraktekkan oleh hampir semua lapisan masyarakat, apapun bentuknya, apapun sistem politiknya, dan siapapun pemerintahannya. Bahkan bisa dikatakan korupsi telah membudaya di Indonesia.


Kebudayaan korupsi di Indonesia membuat korupsi seolah sudah menjadi kebenaran umum. Entah disadari atau tidak, penulis melihat begitu banyak sekali pendidikan korupsi yang secara tersirat dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari. Mulai dari kalangan masyarakat kecil di pedesaan, pendidikan formal, bahkan sampai pada kalangan organisasi yang mengajarkanku untuk meneriakkan dengan lantang kata-kata “Tolak Korupsi”, namun kumengajarkan pada adik-adikku untuk korupsi. Dan berikut beberapa ceritaku
Di pesawahan daerahku pengairannya masih berasal dari sungai. Kebetulan lahan sawahku berada di bagian hulu, sehingga untuk pengairan di wilayah yang lebih hilir, akan melewati jalur air di dekat sawahku. Saat musim kemarau, untuk pengairan sawah dibagi berdasarkan hari. Setiap wilayah punya hari masing-masing untuk mengairi sawahnya. Namun kalau aku hanya mengandalkan giliran mendapatkan pengairan sawahku, bisa-bisa padiku mati duluan sebelum mendapatkan air sawah. Untuk menyelamatkan sawahku, maka aku diam-diam mengalirkan air ke sawahku, paling yang punya juga akan memaklumi ini.
Di pendidikan formal, khususnya di perguruan tinggi biasanya setiap tahun paling tidak ada satu program yang mendanai proyek-proyek mahasiswa. Disediakan sejumlah dana untuk mendanai proyek yang dibuat oleh mahasiswa. Saat aku membuat proyek, namun dana yang aku butuhkan kurang dari jumlah dana yang disediakan, maka aku akan memanipulasi estimasi anggaran, agar aku bisa mendapatkan dana sebanyak-banyaknya untuk menambah pemasukanku. Karena dana memang sudah disediakan dana sejumlah itu untuk memenuhiuntuk penelitianku.
Di dalam organisasi kampus, biasanya rencana anggaran selama satu tahun sudah ditetapkan di awal periode kepengurusan. Dan saat aku mendapati kegiatan yang pengeluarannya lebih kecil dari dana yang kurencaakan diawal periode, aku akan mengajarkan pada adik-adikku untuk menambahkan harga dari beberapa pengeluaran untuk kegiatan tersebut. Kalau atasan minta kwitansi, aku punya sekeranjang stempel toko, tinggal tuliskan harga yang dibutuhkan, setempel sendiri dan kwitansipun sudah kudapatkan. Sisa dananya dapat digunakan untuk menutupi kekurangan dana kegiatan yang lain.
Hinga suatu ketika aku melihat berita kerugian Negara akibat korupsi, secara serentak anggota badanku seolah ingin berkata, “Adili para pelaku tindak pidana korupsi dengan hukuman yang seberat-beratnya.” Dan hal itu memawa pikiranku untuk berfikir mengenai bagaimana cara menangani korupsi di Indonesia. Dan saat kulihat lebih mendalam mengenai korupsi, ternyata ada rantai system yang tersusun rapi yang seolah menjadi system kaderisasi yang luar biasa dari tindak korupsi. Pendidikan korupsi kini terorganisir secara rapi melalui system kebudayaan yang ada, yang menjadikannya sebagai kebenaran umum. Sehingga permasalahan korupsi menjadi permasalahan yang sangat rumit dan susah ditangani.
Karena pendidikan korupsi sudah menjadi rantai system yang rapi, maka cara untuk menghentikannya yakni dengan memutuskan rantai system itu. Jika memang ingin menjadi Indonesia yang baru, maka solusinya adalah dengan membunuh semua orang dewasa yang ada di negeri ini. Sehingga akan melahirkan peradaban baru yang terbebas dari rantai pendidikan korupsi.
Namun ternyata solusi itu tidak relevan dengan kondisi saat ini. Jika solusi itu diterapkan, ternyata akan timbul berbagai masalah yang lain, sehingga solusi tersebut kurang tepat untuk diterapkan. Sehingga kucoba untuk mencari alternatif yang lain, yakni pemutusan rantai system penddikan korupsi dengan cara yang lain.
Dan saat kucoba untuk memahami system pendidikan korupsi. Ternyata, aku sdah terjerumus dalam system didalamnya. Ternyata aku tak ada bedanya dengan koruptor-koruptor itu, hanya satu hal yang membedakanku dengannya, yakni kesempatan. Aku hanya punya kesempatan untuk korupsi di lingkup yang kecil, sehingga tak ada yang memberitakanku, sedangkan mereka punya kesempatan yang besar, sehigga memberikan kasus yang besar. Ternyata aku adalah koruptor. Tak ada gunanya selama ini aku menghujat para koruptor bila ternyta aku sediri koruptornya. Sehingga kutemukan solusi terbaik untuk menanggulangi korupsi, yakni dengan perbaikan diri dan dilanjutkan mengajak orang –oranng sekitar, khususnya pemuda-pemuda sekitar. Karena tak ada gunanya ketika koruptor yang sering kita hujat itu sadar, namun kita masih terus melakukannya. Karena paling yang berkuasa sekarang ini tak akan lama lagi berkuasa dan kelak kitalah penggantinya. Ketika pemuda Indonesia sudah baik, maka bisa dipastikan sepuluh sampai tiga puluh tahun lagi bisa dicapai Indonesia bebas korupsi.
Kesimpulan dan saran
Tindak korupsi sudah menjadi sistem yang rapi, menyusup dalam sistem kebudayaan dan telah diterima oleh kebenaran umum. Untuk menanggulanginya cara yang terbaik adalah dengan memutuskan rantai sistem tersebut. Dan saat yang paling tepat untuk pemutusan rantai ada pada generasi kita saat ini.
Dan Saran saya untuk mencapai itu:
1. Perbaikan mutu pendidikan serta pendidikan yang menyeluruh.
2. Peningkatan mutu sumber daya manusia
3. Membiasakan tidak mendasarkan perbuatan pada tindakan pendahulu kita.
4. Lebih sering introspeksi diri
5. Tidak menyamarkan hokum untuk membenarkan tindakan kita.

Selengkapnya...

Kriptografi atau analisis ya.........?????



Saat emnjalani rutinitas harian di kammpus, ternyata beberapa temen-temenku sudah mulai memikirkan mengenai Tugas Akhir Mahasiswa alias skripsi. Padahal aku sendiri belum sadar sudah sejauh mana kuliahku, aku masih belum merasakan sense of kuliah (walah bahasa planet mana tuh). Meski kondisi kuliahku masih belum mapan, naamun yah karena temen-temen ada yang berpikir masalah skripsi, ya iseng-iseng ikut pikir.


Setelah sesaat aku pikirkan, rasanya aku pingin ambil skripsi mengenai analisis saja, seperti membuat theorema, membuktikan suatu kebenaran dll. Karena aku rasa aku sering sekali mempunyai pemikiran yang berbeda dengan teman-teman, bahakan kadang dengan dosen.sehingga banyak kemungkinan akan muncul pemikiran-pemikiran baru yang dapat dituangkan dalam suatu theorema, yang kelak bisa digunakan untuk mempermudah suatu pengerjaan (tau malah menjadi perkerjaan orang yang kurang kerjaan (karena malah bikin susah tak tahu aplikasinya).

Dan ketika aku coba bandingkan antara kemampuan logis dan hafalan aku rasa logikaku lebih kuat dari pada hafalanku.namun ernyataan ini hanya berdasarkan asumsi belakan. Aku lebih suka sesuatu yang lebih terpula, jelas dari mana asalnya dan semuanya serba sistematis. Meskipun kalau dalam kenyataan aku tidak seperti itu, karena aku sering mngingkari hatiku hanya untuk kesenangan saat itu saja. Dari sini aku rasa semuanya sangat cocok untuk mata kuliah analisis.

semester ini aku baru ambil mata kuliah kriptografi. Dan tidak tahu kenapa seolah ada ketertarikan tersendiri, antara kesukaanku dengan sesuatu yang bisa dilogika dengan hoby dengan hal-hal yang berbau komputer menyatu membuatku tertarik padanya.

Dan pada saat kuliah terakhir, dosenku mengajarkan mengenai pengiriman kode rahasia dengan menginclude kan dalam suatu file. Secara kasat mata itu tak akan terlihat perbedaanya. Dan katanya itu merupakan topik yang menarik untuk skripsi. Kemari ada kakak angkatan yang skripsinya mengenai kriptografi, namun ada beberapa kekurangan, kelak topik tsb bisa disempurnakan untuk Skripsi juga. Seolah jlan semakin terbuka luas untuk skripsi mengenai kriptografi

Di pertengahan kuliah dituntukkan dua judul filem yang berhubungan dengan kriptografi. Mercury rising dan beautiful mind. Akupun langsung searching di internet untuk mendapatkan filem tersebut. Setelah sekitar 3 hari download, aku menikmati filem berbahasa inggris yang tak ada terjemahannya ini. Meski tak paham apa yang dikatakannya, namun paling tidak ada gamabaran alurnya.

Dan setelah selesai, kedua filem itu aku mendapatkan pandangan yang berbeda, dari tokoh utamanya keduanya merupakan orang yang aneh, tapi tak apa menjadi orang yang dianggap sebagai orang yang aneh, namun yang membuatku ingin berubah pikiran, yakni dalam filem itu digambarkan ahli kriptografi itu hidupnya tak tenang. Karena menyangkut keamanan negara.

Sekarang pikiranku dalam percabangan, analisis yang masih belum punya topik yang jelas, atau yang sbenarnya juga topik yang sama namun lebih khusus yakni kriptografi yang sudah ada gambaran topik, namun.....

Untuk yang membaca tulisan ini saya mohon bantuannya untuk memberi pertimbangan.

Selengkapnya...

Masa kecil dulu



Masih terukir dalam ingatanku, saat kumemijakkan kaki di bangunan tua itu, yang langit-langitnya sudah mulai roboh. Di kelas satu B tepatnya, saat itu diadakan pemilihan pengurus kelas. Dan betapa senagnnya diriku, ketika aku ternyata masuk dalam satu nominasi pengurus kelas. Dan proses pemilihanpun dilangsungkan. Dan ternyata aku termasuk dalam salah satu pengurus kelas.


Lalu setelah itu wali kelasku Ibu Endang Werdiningsih (kalau tidak salah, kalau lengkap denga titlenya tentunya lupa saya) menjelaskan kepada kami, orang-orang terpilih dikelas kami (sok yes) tentang tugas-tugas dari pengurus kelas. Dan aku masih ingat betul apa yang ditugaskan kepadaku. Saat itu ibu guru menjelaskan, kalau temen-temen dikelas nanti ramai, maka temenku yang bertugas mengingatkan, namun jika masih rame, maka aku yang ditugasi untuk memukul (menghukum). Mendengar itu semakin senang sekali diriku karena bisa semena-mena memukuli teman-temanku hahahaha.

Dan aku tidak ingat betul kapan waktu kejadian ini, apakah terjadi dihari yang sama atau tidak. Namun kejadian ini telah memberiku kesan seumur hidupku. Karena saat itu memberikanku nama yang aku benci, karena aku gak seneng dengan panggilan itu, namun disisi lain ternyata nama itulah yang membuatku akrab dengan semua orang satu sekolah.
Karena saat itu masih awal-awal masuk sekolah, maka kita masih memakai seragam Sekolah Dasar. Padahal, celana SDku sudah kekecilan dan karena aku dulu semasa kecil suka maen prosotan, akhirnya celanaku bagian belakang bolong-bolong. Karena waktu itu tinggal sebenatar aku di SD, maka orang tuaku tidak membelikan aku celana. Namun semua itu tak jadi masalah, karena bapakku punya mesin jahit, maka celanaku langsung dijahit sendiri oleh bapakku, tak apalah jadinya seperti apa, karena itu hanya untuk sementara.

Saat santai dikelas, tepatnya pas bapak ibu guru tidak ada di kelas, kami semua bercanda bersama di kelas, dan saat bercanda kebetulan ada yang lihat jahitan di celanaku bagian belakang, aku masih ingat betul orangnya, meski aku gak yakin dia masih ingat saat mengatakan itu atau tidak. Lalu dia bilang gimana kalau aku dijuluki dengan nama "KOTAK" saja?, Kenapa-kenapa seraya temen-temen yang lain bertanya. Lalu dijawabnya, karena celanaku jahitannya kota-kotak.

Pantas saja dia bilang begitu, karena memang saat itu celana SDku yang berwarna merah hati yang bersih (hati yang bersih akan bersinar, jadinya merah cerah hehehe) lalu dijahit pakai benang seadanya, dan kebetulan saat bapakku menjahit celanaku, benangnya yang ada warna hita. Jadi kelihatan betul bentuk kotak-kotak jahitan di celanaku bagian belakang.

Dan saat pelajaran udah usai, aku dan orang-orang kampungku pulang bersama-sama. Dan biasa dijalan kita sering sambil bersenda gurau, bercanda dan bercerita mengenai kejadian di sekolah yang notabene masih awal-awal masuk. Begitu banyak sekali cerita menarik dari temen-temen tentang pengalamannya di sekolah yang baru.

Dan aku beerniat pamer kepada temen-temenku, aku bilang kepada temen-temen bahwa aku jadi pengurus kelas. Namun ternyata temen-temen tidak kagum. Lalu aku kuatkan lagi aku yang ditugasi memukuli temen-temen kalau temen-temen di kelasku ada yang ramai. Dan merekapun tetep tak simpatik dengan ceritaku. Lalu ada yang nyeletup emange kamu jadi apa sih, lalu denganharapan temen-temen semua bisa kagum dengan bangganya aku menjawab aku jadi "PEMBANTU UMUM". Dan tibaknya apa yang terjadi, temen-temen malah bilang halah cuman pembantu umum aja belagu.

Dan yang menurutku unik, yakni saat sudah hari-hari biasa, biasanya anak-anak putri cenderung males untuk ke kantin, maklumlah kantin kami kecil dan muridnya banyak, jadi kalau waktu istirahat itu, wah nggak muat tu kantin. lalu anak-anak putri sering menyuruhku untuk membelikan gorengan kekantin, dan hatiku bertanya kok aku ya yang disuruh. Lalu sambil bercanda aku tanya temen-temen kok nyuruh aku? Meski terkesan mengada ada jawabannya, mereka menjawab, karena aku jadi "PEMBANTU UMUM". wkwkwk

Namun aku melakukan semua itu dengan senang hati dan tidak ada rasa beban sedikitpun. Padahal itu semua bukan karena aku suka dengan orang yang menyuruhku. Apakah aku orang yang masih polos, melakukan semua itu dengan ikhlas tanpa pamrih??? Enggak juga, ataukah aku orang yang menjalankan ingin menjalankan tugas-tugasku sebagai seorang PEMBANTU UMUM??? Juga bukan. Atau aku saat itu masih kelihatan jadi anak yang baek. uh kagak juga tuh. Alasannya kenapa aku bisa melakukan semua dengan senang hati yakni karena mereka juga kasih bagian aku setiap kali membeli makanan. Coba bayangkan, dulu uang sakuku csehari itu kalau tidak salah 250 rupiah. Saat itu aku masih ingat, karena disuruh-suruh temen-temenku untuk beli-beli gorenganitu pernah samapai mendapat bagian lebih dari seribu rupiah. Siapa yang tidak senang hayooo.

Sebenernya masih banyak cerita-cerita yang lain seperti saat ulang tahun temenku aku bawakan tepung ternyata ketahuan guruku, aku malah disuruh bersihkan kelas sendirian, saat disuruh mengajari mengerjakan soal matematika dan habis itu aku minta uang kepada temenku itu (padahal perempuan kok gak tahu malu ya aku hehehe). Dan masih banyak lagi...

Kawan.... Aku rindu saat saat itu, kapan kita bertemu kembali sob???

Maap kalau ceritanya agak di dramatisir


Selengkapnya...

Monday 26 July 2010

Mengapa Kita Harus Aksi



Itulah pertanyaan yang selalu muncul di benakku saat ini. Ya, mengapa kita harus aksi!!! Dulu aku sempat melihat dan mendengar suara kebanggaan dan wajah yang girang sembari bercerita dengan rekannya karena dia bisa tampil di televisi saat ikut aksi.

Dan mungkin hal itu pula yang membuatku bersemangat untuk berpartisipasi. Karena memang aku orang desa, kalau bisa masuk TV itu hal yg luar biasa. Sehingga aku selalu ingin terlihat ketika ada aksi.

Namun, motivasi itu surut ketika aku pulang dan ternyata ketika tampil di TV saat aksi yg muncul bukan kebanggaan, namun celaan dari masyarakat sekitar, katanya, "Mahasiswa kurang kerjaan." Namun pernyataan itu malah membuatku ingin thu mkna aksi yg ssng

Dan smangatku kmbali bangkit ketika tahu bahwa aksi itu adalah salah satu wujud pembelaan hak rakyat. Dan aku ingin selalu berusaha untuk menjadi bagian dari mereka. Meski apapun kata orang dirumah aku tak peduli. Mreka blang bgitu pasti krn tak tahu

Sampai suatu ketika saat aksi dijakarta. Ya mungkin itu aksi terbesar yg pernah aku ikuti. Dan aku sangat terpukul ketika kumencoba mendengarkan dgn baik isi orasi yg disampaikan.
Mengapa serasa tak ada beda mahasiswa dgn brandal. Kata yg terucap bkan kata-kata yang keluar dari kalangan intelektual. Kata-kata yang keluar tak ada bedanya dengan kata-kata brandalan.Dan ternyata yang dilakukan tak jauh beda. Tawuran dengan aparat kepolisian menjadi hal yangpaling membanggakan.

Akupun mencoba bertanya dan bertanya "Mengapa bisa seperti ini? Dan Mengapa selalu saja seperti ini?" Kucoba bertanya di forum maupun secara langsung, nanun ketìka diforum hatiku belum menerima jawabannya. Ketika kutanya personal selalu saja dialihkan.

Sehingga mungkin sekarang sudah tercapai titik jenuhku untuk bertanya. Dan ini mungkin catatan pengetahuanku tentang aksi. Tak ada kebencian, tak ada emosi. Yang punya pendapat mohon komentar disini.

Selengkapnya...