Tuesday 28 April 2009

Ternyata Allah Maha Bijaksana


"Dan Dia-lah Allah Yang tidak ada Tuahan (yang berhak disembah) selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tidak ada Tuahan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Mahasejahterah, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Mahamemelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang memiliki segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan, Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (Al-Hasyr: 22-24).

Kutipan ayat diatas memberikan jawaban dalam perenungan kisahku.

Ketika aku merenugi keadaanku, aku merasa aneh, merasa seneng dan banyak merasa sebelnya, karena ketika aku senang maka Allah datangkan cobaan padaku. Ketika aku mulai merasa putus asa dengan keadaanku, maka Allah mendatangkan setitik harapan untukku. Kenapa ya seolah Allah mempermainkanku, memberikan aku stitik harapan dan kemudian menjatuhkan kembali diriku dalam kesulitan???

Yaa Allah kenapa kau timpakan kesulitan ini pada hambamu yang lemah ini???

Pemikiran itu sekian lama meracuni otakku, sangat lama, bahkan sangat lama sekali. Dan karena aku bukanlah orang perenung, jadi sampai sangat lama sekali pemikiran itu meracuniku.

Hingga suatu saat dalam skenario yang maha sempurna yang diciptakan oleh dzat yang maha sempurna pula, beliau menyampaikan hidayah kepadaku.

Dia bisikkan kepadaku, "Jika ingin mengetaui sesuatu itu jangan setengahsetengah, cari tahu seutuhnya." Memang tak pernah ada yang mengatakan seperti itu, namun seolah tiba-tiba pikiran itu masuk ke dalam otakku. Dan menggerakkan seluruh tubuhku untuk mempelajari lebih banyak lagi.

Lalu Dia gerakkan pikiranku untuk memikirkan bagaimana aku ketika aku diberikan kemudahan, dan bagaimana ketika aku diberikan kesulitan.

Dan walhasil, ketika aku mendapatkan kemudahan, dan diberikan kelebihan, ternyata begitu mudahnya rasa sombong menjalar ke seluruh tubuhku, dan Allah tidak suka hambanya yang sombong. Namun ketika ditimpakan kepadaku musibahnya, kesulitannya sedikittt saja, begitu mudahnya diriku untuk putus asa. Dan Allah tidak menyukai hambanya yang putus asa.

Dan Allah lebih mengetahui kapasitas kita dari pada kita sendiri. Dan aku juga baru sadar ternyata itu semua adalah bagian dari bimbingan dari-Nya.

Dan salah satu pelajaran yang bisa saya ambil dari-Nya, yakni untuk terus senantiasa berjuang, menjalani semua skenario-Nya dengan sebaik-baiknya. Karena sesungguhnya Allah maha tahu seberapa kapasitas hambanya, dan Allah Maha Bijak.


Selengkapnya...

Saturday 18 April 2009

Air Mengalir


Air mengalir sampai jauh, kata itu mungkin sudah melekat erat di telinga temen-temen. Namun dimana ya saya mendengar semua itu??? Itu adalah slogan dari iklan salah satu merek pipa. Namun bukan berarti aku ingin promosi pipa tersebut lho.

Yak langsung saja, ketika aku berfikir tenteang kehidupanku, masa laluku dan seluruh kehidupanku, lalu aku coba pikirkan sejenak, dan ternyata aku dapatkan filosofi air mengalir itulah yang paling cocok denganku. Dari sifat-sifatku, dari caraku menanggapi masalah, pokoke semua reaksiku terhadap semua yang terjadi pada diriku, kata itulah yang paling cocok.

Mungkin sebagian orang menganggapa kalau hidup seperti air mengalir itu sudah baik, dan akupun juga berfikir demikian dulu. Rasanya mengalir mengikuti semua arus yang ada disekitar, menerima apa yang kita dapatkan dan jika kita tidak mendapatkan harapan kita itu berarti bukan takdir kita untuk mendapatkannya. Benar-benar kehidupan yang penuh qonaah alias menerima.

Pada awalnya aku sudah merasa tenang dengan keadaanku itu, keadaan yang menurutku sudah nyaman dngan mengalirrrr saja mengikuti arus perubahan. Namun ketika aku mulai memijakkan kakiku didunia kampus, semua mulai terasa berbeda. Ketika aku mulai terpisah dengan orang tua, ketika tak ada lagi yang membatasi pergaulanku, ketika semua pilihan ada di tanganku. Kini semua bener-bener terasa.

Dilihat dari sisi manapun semua terlihat memburuk. Dilihat dari segi nilai, kalau dulu mulai SD sampai SMA diriku masih bisa berprestasi terus, mulai dari SD, aku tak pernah melepas gelar tiga besar di kelas, dan aku terlepas dari gelar juara satu hanya tiga kali selama di SD (wah sombong banget ya, afwan). Dan waktu SMP aku sempat mendapatkan juara satu di kelas, juara dua juga pernah, dan semasa SMP aku juga tak pernah lepas dari gelar sepuluh besar kelas. Namun diwaktu SMA sudah mulait eras berbeda, aku tak pernah lagi mendapat gelar sepuluh besar atau peringkat pertama atau apalah, karena semenjak SMA mulai tidak ada lagi sistem ranking. Jadi tidak ditampilkan siapa yang terbaik nilainya, boro-boro yang terbai, jumlah nilainya saja tidak dberikan. Namun disana aku masih masuk rata-rata atas di kelas. seburuk-buruknya nilai di SMAku dulu rasanya aku masih masuk di rata-rata atas, kadang aku sendiri juga kagum, karena aku semalam tidak belajar, dan pas pelajaran tak jarang aku tidur, namun waktu ujian kok bisa ya. Bahkan kadang aku juga jelasin pelajaran ke temen-temen sendiri di kelas, saat guruku belum datang, dan terlihat atensi temen-temen seperti mendengarkan pelajaran dari gurunya, bahkan terasa lebih.

Namun semua terasa berbeda ketika aku memijakkan kakiku di dunia kampus. Ketika harapan dan cita-cita dipertarungkan dengan kesenangan, ternyata kesenangan jauh lebih kuat dari cita-cita. Game, internet, komputer, selama ini telah membiusku, melupakanku pada tujuanku di sini. Kalau dari SD sampai SMA aku adalah orang yang selalu berprestasi, kini aku tak lebih dari sekedar sampah pendidikan, wong sing ngebak-ngbaki kuota tok. Aku hanya bisa mematahkan harapan satu orang pendaftar di universitas ini. Orang seperti apakah diriku??? Kalau temen-temen ketika habis ujian selalu melihat pengumuman remidi, maka aku orang yang tak pernah melihat papan itu, namun bikan berarti aku selalu bebas remidi, namun sebaliknya, kalau aku lihat papan itu pasti akan terpampang namaku di setiap mata kuliah.

Kalau dulu sungai hanya mengalir ke satu tujuan, mengalir menuju tujuan yang benar saja, karena jalur-jalur menuju ke tujuan-tujuan lain, jalur-jalur menuju jalan kegelapan sudah ditutup oleh bapak ibuku. Kini tak ada lagi yang membendung aliran sungai, dan terlihat begitu banyak percabangan, ketika benar memilih maka kesuksesan menanti. Namun ketika kebetulan arus yang membawaku ke jalan yang lain, maka sudah dapat dipastikan bakalan suram masa depan kita.

Dan kini baru aku sadari kalau tak selamanya mengikuti arus itu selalu baik. Kalau kita kebetulan berada dalam arus yang baik maka baiklah kita. Namun tak semua arus membaw akita pada kebaikan, apa lagi seiring dengan globalisasi zaman ini, semakin kuat arus-arus baru yang membawa menuju jalan yang tdak genah kemana tujuannya dan kemana arahnya, mendekatkan atau menjauhkan tujuan kita.

Namun aku juga belum tahu sejauh apa aku meninggalkan jalan kebenaran, sejauh apa aku meninggalkan jalan menuju tujuanku, masih bisakah aku kembali??? masih bisakah aku menggapai mimpi-mimpiku yang indah kulukiskan dulu???

Hidup ini seperti orang yang sedang bermain arung jeram dari hulu sungai ke hilir. Kita harus mengikuti aliran sungai untuk mencapai tujuan kita. Namun terkadang kita harus melawan arus untuk memilih jalan yang paling tepat, kadang kita harus memilih jalur yang paling tepat untuk menggapai tujuan. Jangan sampai jalur yang kita ambil ternyata melewati air terjun. Pilih jalur yang paling sesuai dengan diri kita untuk kita lewati. Dan yan gpaling penting, pilih jalur yang membawa kita menuju tujuan kita.



Selengkapnya...

Thursday 16 April 2009

Kata perpisahan


Dek, Besok kamu bisa ke sekre? Mbak pengen ngobrol-ngobrol masalah kelangsungan webnya.
Insya Allah mbak.
Yah kurang lebish sepertiitulah SMS yang aku terima kemarin, meskipun dengan banyak modifikasi, karena ternyta SMSnya sudah aku hapus.
Jadi teringat dengan temen-temenku yang telah lama aku lupakan.

Yah mungkin esoklah saatnya untuk mengucapkan kata-kata perpisahan dengan temen-temen. Temen-temen yang telah lama aku sakiti, temen-temen yang telah lama tak kupedulikan, temen-temen yeng teleh aku dzalimi.

Sebenernya aku sudah tak tahan lagi dengan keadaanku ini, aku hanyalah orang yang sok sibuk, pencari popularitas (kata temen kostku), orang yang tak peduli dengan saudaranya sendiri.

Dan mungkin besoklah saatnya aku untuk berbenah, untuk perbaiki semua, untuk menyatakan kata perpisahan dengan temen-temen yang telah lama aku sakiti.

Namun ketika saat itu tiba, kebetulan aku sedang ada rapat di tempat lain, dan aku tak bilang-bilang ke temen-temen kalau aku bakalan telat, menunggu...?? Ya tentu pasti temtn-temenku yang baik senantiasa sabar menungguku, menuggu orang yang tak sepantasnya ditunggu.

Dan 3 jam kemudian aku baru SMS, mbak masih di sana??? Langsung tak menunggu lama, HPkulangsung berbunyi, dengan suara SMSnya yang khas. Dengan perasaan takut aku buka HPku, dan ternyate, beliau masih menungguku. Dan aku langsung ke tempat tujuan.

Sampai sana yah masih keadaan yang seperti biasa dan di ruang sebelah kulihat ada salah satu ataanku, namun karena takut dimarahi aku pura-pura tidak tahu dan masuk ke ruang sebelah. Namun ruangan terlihat sepi karena aku tiba diwaktu ashar.

Lalu aku memberanikan diri untuk menemui temen-temen satu tim. Dan aku sangat terheran dan takjub, tak terlihat mata-mata kebencian dari temen-temen, bahkan terlihat pandangan kerinduan karen telah lama tak bertemu dengan saudaranya, dan aku langsung diajak beraktivitas seperti biasa, seolah tak terjadi apa-apa.

Beberapa saat kemudian aku beralih ke ruang sebelah, ketika aku masuk dan mulai duduk, tiba-tiba terdengar suara ".... Longtime no seee" (titik-titiknya isinya namaku). Kehangatan kebersamaan terasa kembali. Dan semua itu meluluhkan keberanianku untuk mengucapkan kata-kata perpisahan denga temen-temenku.

Setelah sederetan hidayah yang aku terima akhir-akhir ini, ups maaf bukan aku terima seharusnya aku sadari dan ternyata telah menyusahkan banyak kawanku dan aku mulai tak tahan lagi bersama temen-temenku, karena aku rasa aku hanya bisa menyakiti mereka saja. Dan rasanya kata-kata perpisahanlah yang selayaknya keluar dari bibirku untuk menghapus semua itu.

Namun mengapa berat untuk ucapkan padahal.........


Ya Allah berilah aku petunjujk jalan terbaikmu.

Selengkapnya...

Tuesday 14 April 2009

Sudah Benarkah Niatmu Belajar???



Aksi-aksi mencontek, nurun dan njiplak, acap kali mewarnai dunia pendidikan kita akhir-akhir ini. Berbagai jenis kecurangan di duni apendidikan dari waktu ke waktu seerasa di umumkan alaias mulai dibiasakan alias dianggap biasa dan seolah itu merupakan kewajaran di dunia pendidikan (eh kewajaran apa kewajiban ya) da seolah olah cara tersebut adalah cara yang legal dan kalau tidak mengikuti cara tersebut, maka kamu bakalan tertinggal. Yah seperti itulah persepsi yang terbentuk akhir-akhir ini.

Betapa tidak, sekarang sudah banyak yang dengan PDnya secara blak-blakan, terang-terangan bahkan membanggakan dirinya karena bisa sukses mencontek waktu ujian, bisa bekerja sama diwaktu ujian tanpa ketahuan pengawas ujiannya. Bahkan sekarang sudah mulai ada yang berani melakukan pembahasan strategi kerjasama waktu ujian (Welwh kayak bahas apa aja) itu didalam forum kelas. Yah seperti itulah yang aku alami dulu waktu di SMA.

Dulu waktu menjelang ujian Nasional SMA aku sempat terkejut, tiba-tiba datang guru dari BK, coba bayangkan guru BK lho, kalau di tempatku biasanya guru BK itulah tempat konsultasi siswa, namun beliau datang ke kelasku dan menjelaskan kepada siswa siswi tentang posisi tempat duduknya, karena model soalnya waktu ujian nasional angkatanku diselang seling, jadi kalau mau turunan itu nanti yang benar ke tempat duduk yang sebelah mana. Hhhhh Mendengar itu aku sebenere sangat sebel sekali, kok bisa-bisanya guru BK menghimbau demikian.

Lalu seusai jam pelajaran di hari itu, langsung wakil ketuta kelasku maju ke depan kelas dan menggamblangkan untuk pembahasan. Mengapa yang maju wakil ketua kelasnya kok tidak ketua kelasnya?? Karena ketua kelasnya saya (hehehe gak penting banget sih). Yah lalu dia memaparkan "Yak temen-temen besokkan kita dibagi menjadi dua ruangan dan mulai dari sekarang kita bagi ya besok di ruang satu siapa sumbernya dan diruang dua siapa sumbernya." Lalu tiba pada pembahasan besok untuk matematika sumbernya dari siapa???, karena kebetulan dulu aku masih punya nama di mata pelajaran matematika, aku ditunjuk temenku tadi disuruh menjadikan sumber untuk pelajaran matematika di ruang I. Dan aku masih teringat mata-mata kebencian dari temen-temen karena aku menolaknya. Lalu temenku betanya lagi," Kenapa???" Dan langsung dujawab dengan tegas itu masalah prinsip. Mata amarahpun semakin terlihat membara dari temen-temen sekelas, karena kumenolaknya. Namun whateverlah, yang penting inilah jalanku. Weleh lakok malah curhat hehehe.

SMAku sayang SMAku malang, pembahasan seperti itu bisa masuk dalam pembahasan resmi, bahkan peran guru yang kalau dari istilah jawa artinya sing di gugu land tiru ternyata mengajarkan seperti itu.

Kembali ke jalan uang benar. Sekarang coba kita tilik kembali, kita luruskan niat kita. Sebenernya apasih tujuan kita belajar bertahun-tahun lamanya mulai dari TK, SD 6 Tahun, SMP 3 Tahun, SMA 3 Tahun dan kuliah entah berapa tahun??? Untuk berprestasi, untuk mendapatkan nilai terbaik dan kelak untuk melamar kerja. Mungkin jawaban itu yang sering muncul ketika pertanyaan itu ditanyakan. Apa lagi kalau yang ditanyai adalah orang desa seperti driku ini. Namun apakah hanya terhenti di nilai, prestasi dan kemudian berakhir di kerja untuk penghidupan yang layak??? Apakah akan terhenti di situ tujuan kita belajar??? Akankan kita melupakan hal yang lebih pokok untuk kita cari?? Apakah itu???

Hal tersebut adalah sesuatu yang sangat berharga, jauh lebih berharga dari sekedar nilai belaka, bagi yang memilikinya akan lebih membanggakan dari sekedar prestasi, dan seisi duniapun rasanya tidak cukup untuk membelinya, dan tidak bisa dialihkan kepemilikan atasnya. Dan perkara itulah yang menentukan harga diri setiap insan dan hal itu lah yang menentukan prestasi setiap orang. Tentunya temen-temen sudah tahukan perkara apakah itu??? Ilmu.
Merugilah kita semua jika kita skian lama belajar, dengan prestasi yang notabene masih rata-rata atas dan tentunya nilai selalu baik, namun ternyata tak sedikitpun ilmu yang kita dapatkan selain ilmu trik jitu untuk mencontek waktu ujian dan bereneka ragam trik curang waktu ujian tanpa diketahui pengawas. Hanya gara-gara kita selalu menggantungkan semuanya pada teman kita??? atau bahkan mungkin sampai dukun bertindak???

Ah kalau seperti itu saja mah kagak masalah, Yang pentingkan kalau nilaiku bagus bisa digunakan untuk melamar kerja yang tinggi, gajiku bisa banyak kalau gaji sudah banyak kurang apa lagi coba!!! Serendah itukah tujuan kita belajar selama ini??? Apakah waktu bertahun-tahun dari TK sampai Mahasiswa hanya untuk mencari kerja daja???

Lantas apakah nilai dan prestasi itu tak berguna??? Jika yang ditanya aku yang dulu pasti bakalan langsung tak jawab Ya. Namun tidak sepenuhnya demikian. Akan saya jelaskan kedudukan Ilmu, Prestasi dan Nilai dalam kaitanny dengan belajar, menurut alaku ya , kalau salah harap diingatkan.
Prestasi ----> Hasil pembandingan antara semua nilai yang ada dalam suatu ruang lingkup tertentu.
Nilai ----> Ukuran penguasaan kit terhadap materi-materi yang telah diajarkan alias tolok ukur seberapa banyak ilmu yang kita miliki dalam bidang tertentu.
Ilmu ----> Tujuan utama belajar kita

Dari pengertian-pengertianku itu semoga bisa bisa menjelaskan urgensi ilmu dan prestasi. Jadi meskipun ilmu tujuan utama kita, namun jangan perna menganggap kalau nilai itu sudah tidak ada gunanya lagi. Lantas kita tidak peduli dengan seperti apa nilai kita, seperti apa prestasi kita di lingkungan kita, bukan seperti itu, karena nilailah yang merepresentasikan sejauh mana ilmu yang kita kuasai pada sutu bidang tertentu.

Diawal masa kuiahku, muncul pemikiran yang meracuniku dan sekarangpun racun itu masih belum sepenuhnya hilang dariku. Apakah itu??? Pemikiran dalam diriku kalau nilai itu tidak penting. Karena di awal masa kuliahku aku kerjaannya ngegameee aja akibatnya kuliahku terbengkelai sehingga nilaiku tak ada yang layak pakai. Dan aku masih ingat betul ketika ada orang yang mengingatkanku akan hal itu, maka langsung aku tolak dengan pernyataan "Aku kan kuliah untuk mencari ilmu bukan mencari nilai, biar sejeelek apapu yang penting karyaku sendiri. Apalah artinya nilai bagus kalau hasil dari nyontek punya temen, hsil kerjasama dengan temen." Yah itulah yang selalu menjadi senjata pamungkasku untuk menolak masukan dari temen-temenku. Sekarang baru terpikirkan betapa sombongnya diriku, aku tak lebih dari seorang goblok yang sok suci yang selalu bersembunyi dari kenyataan.

Aku tak pernah peduli bagaimana dengan nilaiku, aku tak mau tahu yang penting aku tidak melakukan kecurangan waktu ujian. Namun karena memang aku dianugerahi kecerdasan dari yang maha kuasa, sehingga meskipun aku tidak belajarpun aku harpa bisa mengerjakan semua soal ujian. Ternyata harapan menjauh dari kenyataan (ya jelaslah kalo gak belajar mau pinter dari mana).

Dan kini baru kusadari akan urgensi dari nilai dan prestasi itu. Ketika aku mengingat masa laluku yang tersisa hanyalah sesal saja. Namun aku tak punya mesin waktu untuk kembali kemasa laluku untuk memperbaiki keadaanku. Ketika aku melihat kedepan masa depan semakin meburam saja rasanya. Dan ketika aku melihat waktu-waktuku saat ini, kenapa aku masih males-malesan aja???

Dan sekedar pengingat diakhir, mencari ilmu itu jauh lebih berat dari sekedar mencari nilai. Kalu pencari nilai kewajibannya berakhir dikala waktu ujian tiba. Namun pencari ilmu kewajibannya belum berakhir ketika ujian usai. Dia harus terus mengejar ilmunya sampai dia benar-benar memahaminya, eskipun ujian sudah usai dia masih harus mempelajarinya jika memang dia belum paham. Bahkan ketika sudah lulus ada yang lupa, harus dipelajari lagi.

Jadi tipikal orang seperti apakah dirimu???
Tipikal Pencari Ilmu, Pemburu Nilai Ataukah Pemalas??? Tentukan jalan hidupmu

Lets Do Our Best



Selengkapnya...

Cintra Fitri , Fitri kok dicinta




Kemarin waktu dikost, sempet sedikit bercerita masalah liburan dan pemilu 2009 kemarin. Yah rata-rata biasa saja paling kalau pemilu ya masih kental dengan money politics apa lagi di daerah perkampungan seperti daerahku. Setelah boasn dengan pembahasan pemilu akupun masuk ke dalam kamar. dan dari kamr masih terdengar percakapan temen-temen dari luar. Dan tiba-tiba terdengar sedikit suara yang samar-samar "ya jeas, lawong didurhakai kok, kan omahnya dulu waktu di rumah sakit pernah dicabut infusnya, rasakan ya." Suara itu membatku tertarik untuk mendekat dan ternyata temen-temen membahas filem Cnta Fitri.


Wah sepertinya akhir-akhir ini begitu populernya filem sinetron tersebut. Sampai-sampai waktu makan di warung aku juga mendengar"Wah Cinta Fitri itu kadang-kadang menyenangkan dan kadang-kadang juga menyebalkan, masa orang mau baik dikit aja kok dialang-alangi terusss aja" (Ya je las Bo namanya juga sinetron kalau yang baik bisa jadi baik ya selesai ceritanya, hikhikhik).

Selain itu dalam diskusi-diskusi onlin via facebook dan sebagainya juga kadang masih aku temui. Sungguh betapa luar binasanya filem tersebut menyihir pemikiran berjuta-juta orang.

Padahal duelu aku waktu SMA juga semper seneng dengan sinetron tersebut, gara-gara waktu mau ujian Nasional aku dimintai bantuan temenku untuk mengajari di rumahnya dan neneknya seneng banget dengan filem itu, akhirnya aku ikut-ikutan nonton. Namun kesukaanku berakhir bersamaan dengan berakhirnya sejarah cinta fitri yang tanpa embel-embel 2, 3. dst.

Yah sedikit mungkin ulasan saya tentang filem tersebut. Sebenernya menurut saya filem ini jua mengandung unsur-usur negatid yang mungkin bisa merusak penontonnya. Namun semua itu tergantung pada penontonnya, bagaimana kita mengambil sisi baiknyam Betul kagak??? Kalau aku yang ditanya langsung aku jawab kagak. Hikhikhik Orang yang aneh tanya-tanya sendiri dijawab-jawab ndiri, ketawa ndiri lagi. Sebenernya pendapat ini muncul dari temen kostku, kaerna saking gandrungnya dengan sinetron ini.

Kalau saya sendiri mungkin karen saya belum terkena pengaruh spell dari sinetron itu jadi mungkin masih bisa mengatakan ini, namun kalau aku dulu waktu sedang tersihir ya klepekklepek gak bisa apa-apa.

Weleh ko malah kesana kemari gak karuan. Kalau menurut saya memang ada pelajaran yang bisa dipetik dari filem tersebut dari penggambaran bagaimana kesabaran tokoh utama menghadapi permasalahan-permasalahan dalam hidupnya itu. Dilihat bagaiman orang-orang yang begitu jahat kepadanya, namun dia msih saja sambar dan tabah menghadapinya. Yah itu kalau di lihat dari sisi tokoh utamanya.

Kalau aku lihat secara keseluruhan sih sebenere kurang baik eh bentar-bentar kagak ding mungkin kata yang lebih tepat kurang mendidik eh bukan=bukan merusak generasi muda. Aku msih teringat dulu ketika masih tersihir oleh sinetron tersebut. Rasanya semua yang baik di sinetron itu adalah kebaikan dan keburukan di sinetron itu menjadi kewajaran. Sehingga jika itu diteruskan maka akan merasuk kesegala bagian tubuh kita dan akan membawa kita pada keadaan seperti dalam filem itu. Dan lebih buruknya lagi biasanya orang-orang cenderung menggunakan yang buruk saja, karena mereka punya alasan wajar dalam filem itu dan yang baik akalu mau diikuti berat jadi kayak gitu, Males. Dan akhirnya dengan sinetron tersebut seolah mengajarkan kepada masyarakat umum kalau "beginilah cara kehidupan yang bener di era sekarang ini".

Kalau disoroti dari pemeran utamanya juga banyak sekalai keganjilan yang dilakukan. Betapa tidak, masa aurat diumbar dimana-mana, dan itu yang dipeluk, yang dicium itu istrinya siapa hayo, apakah itu mukhrimya,dan jikalau memang itu mukhrimnya, apakah pantas melakukan hal-hal yang hanya boleh dilakukan dengan mukhrimnya itu dipertontonkan di khalayak ramai.

Namun ketika ditimbang-timbang antara manfaat dan madzaratnya mungkin saya lebih cenderung ke manfaatnya, karena paling tidak sinetron tersebut memberikan hiburan, dan coba bayangkan betapa hampanya dunia ini jika tanpa hiburan. Coba bayangkan ketika stres habisa mencoba merenungkan tafsiran Al-Qur'an dan Hadits terus kagak ada hiburn, apalah jadinya kepala ini, ibadanh berikutnya pasti otak akan terganggu dan ibadahpun gak bias optimal.

Jika temen-temen punya pemikiran seperti itu mungkin cukup sampai di sini saja pertemuan kita, karen pola pikir kita sudah berbeda. Kalu meurut saya kalau ada pikiran, pikiran seperti itu adalah pikiran-pikiran orang-oarang yang suka mencari kelemahan hukum. Yah seperti itu mungkin orang yang seolah memberikan penerangan, namunt ernyata menjerumuskan, hanya demi membenerkan diri sendiri saja.

Mungkin jika temen-temen ada yang sedang tersihir oleh sinetron tersebutm, mungkin reaksi temen-temen bakalan membenciku karena tulisanku yang terlalu meremehkanmu. Namun caba diam sejenak, pikirkan dan resapi semua penilaian temen-temen terhadap sinetron tersebut, gunakan otak yang jernih dan hapuskan semua suuzan dan tak ada pikiran pikiran lain selain filem tersebut, Al-Qur'an dan sunnah, mungkin kamu akan menemukan lebih banyak hikmah yang bisa di ambil yang memang berdasarkan kebenaran yang sebenar-benarnya, tidak seperti tulisan orang goblok yanng sok pinter seperti ini.

Selengkapnya...

Sunday 12 April 2009

Pantaskah aku berada di sini???



Betapa sombongnya diriku.

Beberapa waktu yang sudah berlalu aku sempat menanyakan kepada seseorang yang notabene sebagai atasanku. Karena ada seseorang anggota yang aku kurang begitu cocok dengannya, akupun bertanya, "Mengapa dia yang kau pilih untu berada pada posisi itu?, padahal diakan orangnya seperti itu?, apa pertimbanganmu untuk memilihnya menduduki posisi itu?, bagaimana nasib organisasi kita kalau posisi itu diduduki orang yang seperti itu???

Yah dengan penuh kesombongan aku menanyakannya, namun beliau hanya tersenyum saja mendengar pertanyaanku tadi.

Haripun berganti dengan hari yang baru dan aku melanjutkan kepengurusanku. Karena aku agak sensi dengannya, setiap ada kesempatan aku selalu memperhatikannya. Bibit-bibit kebencian dalam hatiku meracuniku untuk selalu menghasud dan menjelek-jelkkannya setiap ada kesempatan.

Namun, aku baru tersadar tenyata dia memang punya kekurangan pada satu sisi yang membuat aku selalu membenciya. Namun kini aku baru tahu ternyata ada sisi lai yang belum aku ketahui, karena kebencianku aku mendustakan semua kelebihannya. Maafkan aku sobat. Ternyata ketua organisasiku lebih tehu orang seperti apakah dia, dan ternyata dia memang cocok untukberada di situ.

Dan dari situ mulai tercermin darinya ternyata begitu banyak kekuranganku, bahkan jauh lebih banyak darinya. Dan kini pertanyaan itu berbalik padaku. Mengapa ketua organisasiku memilihku untuk berada pada posisi ini??? Apa yang aku miliki??? Pertanyaan ini selalu meresahkan hati. Dan suatu saat aku haru smenanyakannya kepada yang memilihku untuk berada di sini.


Selengkapnya...

Akhwat Narsis, Boleh kagak ya???





Himagipo, himagara, LC, Cclub, bahasa itu perlahan mulai merasuk ke telingaku, dan sedikit demi sedikit melekat dalam ingatanku. Dulu aku tidak paham dengan semua itu namun karena begitu seringnya kata-kata itu terdengar membuat diriku menjadi ingin tahu. Mungkin temen-temen masih ada yang belum tahu makna kata-kata itu. kalau belum tahu akan saya beri tahu singkatannya masing-masing.


Himagipo--->>> Himpunan Mahasiswa Gila Photo
Himagara--->>> Himpunan Mahasiswa Gila Kamera
LC--->>> Labay Club
Cclub--->>> Cute Club

Yah itulah sebutan-sebutan yang sering mereka gunakan untuk mengeksperesikan kelompok-kelompok narsis. Semua orang bisa menjadi anggota dalam kelompok dan hima tersebut. Namun biasanya anggotanya lebih banyak yang dari kalangan hawa.

Sebenernya tidak apa-apa sih karena itu memang hak dari masin-masing. Namun saya sedikit trenyh ketika itu juga menimpa akhwat-akhwat di sekitar. Kenapa ya??? Saya juga belum tahu jelas sebabnya apa, namun rasanya kurang pas saja.

Dulu waktu SMA aku melihat nuansa Islam dari kakak angkatanku sungguh sangat terlihat sekali. Aku sangat kagum dengan mereka, khususnya kakak-kakak seniorku di ROHIS (Bidang Kerohanian Islam), yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang Keislaman Di SMAku, yaitu SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi.

Aku melihat sesuatu yang berbeda dari kakak-kakak seniorku. Apa lagi yang akhwat sunguh luar biasa. Beliau selalu menjaga diri dari pandangan laki-laki. Dan ketika aku ingin tahu sebenernya seperti apa sih kakak-kakak seniorku, aku coba cari di Foto, ternyata fotonyapun sangat susah didapatkan. Dan ketika kegiatan-kegiatan yang sifatnya umum, aku berusaha memperhatikan dari kejauhan, ternyata mereka selalu menghindar dari pantauan kamera. Ketika kamera mengarah padanya langsung menundukkan diri atau menengok agar wajahnya tidak tertangkap kamera.

Memang aku tidak pernah bertanya secara langsung kepada beliau. Namun aku hanya mengira-ngira, mungkin ini adalah salah satu wujud kehati-hatian mereka terhadap titipan dari yang maha kuasa. Mungkin itulah wujud penjagaan mereka terhadap aurat mereka.

Namun dalam hatiku juga menentang jika alasannya itu, karena aurat akhwat kan seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Artinya ketika telapak tangan dam wajah kelihatan yang penting bagian yang lain tidak kelihatan tidak jadi masalah.

Untuk mencari jawabannya aku coba browsing-browsing dan cari di google dengan kata kunci aurat perempuan. Setelah aku dapatkan dan aku baca ternyata..... Mungkin memang benar kalau aurat perempuan itu adalah seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Namun itu hanya berlaku diwaktu sholat. Ketika bertemu dengan kaum adam mereka harus menutupi seluruh tubuhnya.

Memang tidak semua keterangan menyebutkan hal itu. Namun, salah satu bagia dari taqwa adalah kita harus berhati-hati. Jadi ketika ada keterangan membolehkan dan melarang dan tak terjadi masalah ketika kita asumsikan dilarang, maka lebih amannya kita anggap dilarang. Jadi dari berbagai sumber yang saya ketahui saat ini mungkin lebih baik untuk akhwat itu tidak narsis. Terlalu berbahaya.


Selengkapnya...

Saturday 11 April 2009

Ikhwan Sejati


Dalam salah satu impianku, aku menuliskan ingin menjadi seorang ikhwan sejati, namun sebenernya kau sendiri masih bingung sebenernya seperti apa sih ikhwan itu, sebenernya apa sih yang dimaksud dengan ikhwan itu???


Sebenernya sampai sekarang saya juga masih bingun untuk mengarahkan tujuan saya, karena saya memang tidak cukup ilmu untuk mengatakan makna ikhwan itu sendiri. Namun untuk memperjelas kemana yang aku tuju, aku akan mencoba sedikit mendefinisikan apa sih yang aku maksud ikhwan???

Namun aku tak punya dasar sedikitpun dari mana asalnya aku juga tidak tahu, setahuku ikhwan itu adalah sebutan untuk saudara laki-laki. Seutan itu berasal dari bahasa arab. Namun rasanya di Indonesia kata-kata Ikhwan mengalami penyempitan makna. Aku juga belum tahu definisi yang sebenernya, namun aku akan mencoba mendefinisikan dari sifat beberapa teman yang sudah mendapatkan gelar Ikhwan.

Ikhwan Itu.....
  1. Selalu bisa menjaga pandangan, pandangannya tidak pernah terpaku pada lawan jenis.
  2. Mulutnya selalu terjaga, dia selalu menjaga mulutnya dari kata-kata yang tidak berguna, tidak pernah menjelek-jelekan orang lain meskioun dalam canda. Dia sedikit berkata, namun sekalai berkata dapat menentramkan hati pendengarnya.
  3. Kelaluannya terjaga, setiap perbuatanny selalu mejadikan tauladan untuk orang-orang yang ada di sekitarnya.
Yah mungkin seperi itu pendefinisian saya tentang apa sih yang dimaksud dengan ikhwan itu. Jikalau temtn-temen puny apendapat lain silahkan utarakan di sini. Jika pendapat saya salah silahkan diingatkan.

Semoga saya dapat mencapainya
Selengkapnya...

Pemilu 2009


Hari rabu tanggal 8 Kemarin aku tiba di rumah, karena memang hari kamisnya akan diadakan pemilu, jadi aku usahakan untuk bisa pulang di momen yang sangat berharga itu.

Sekitar jam setengah lima aku sampai di rumah. Lalu aku segera menaruh barang-barangku dan karena aku belum sempat sholat ashar waktu perjalanan, maka aku segera bergegas untuk sholat. Setelah sholat aku berbincang-bincang dengan orang tuaku sebagai pelepas rindu. Aku ceritakan bagaimana keadaanku disini dan sekalaian tanya-tanya tentang keadaan di rumah.

Lalu datang dari luar Pakdheku. Tiba-tiba dia memberiku dua lembar uang lima ribuan. Lalu ternyata dia ingin aku mencoblos partai yang diinginkannya. Hmmm langsung saja aku jawab, "Pakdhe itukan imam di masjid, masa bergelut di dunia seperti ini, bagaimana nasib kampung kalau kiyainya seperti ini." Namun karena aku masih belum berani menyatakannya, maka aku nyatakan dalam hati saja.

Sebenernya aku pingin menolak, namun karena aku lihat bapak ibuku yang mengusahakan untukku, akhirnya aku terima juga uangnya. Namun setelah pakdheku pergi, aku bilang aku tidak mau menggunakan uang seperti itu. Namun rasanya salah cara yang aku terapkan, karena akhirnya langsung diambil bapakku.

Sebenernya aku masih ingin memilih yang lain, karena rasanya hati ini menolak untuk memilih partai yang menghalalkan cara yang seperti itu. Namun sejenak terjadi perdebatan diriku dan kedua orangtuaku. Sebenernya aku masih ingin berpegang teguh pada pilihanku, namun rasanya aku sudah terlalu sering tidak menuruti perkataan kedua orang tuaku, lalu akhirnya aku jawab,"Baik lah buk aku ikut pada pilihanmu, namun aku pilih bukan karena uang tadi, namun karena ibuk yang menyuruh." Yah ituah keputusan yang aku ambil.

Lalu saat hari menjelang maghrib datang lagi pakdheku dengan partai yang lain. Juga memberikan amplop, namun jumlahnya cuma dua yakni untuk ibuk dan bapakku saja. Dan bujuk rayunya keluar dan menonjolkan jasa-jasa yang telah diberikan partainya terhadap kampungku.

Lalu setelah malam aku ngobrol dengan temen-temen lama dan orang-orang sekitar, begitu banyak orang yang dengan bangga mengatakan
pokoknya siapa yang membayarku berarti besok dia yang bakal saya pilih

Kata itu keuar dari begitu banyak mulut.

Dan ironisnya karena ada 2 pakdhe saya yang menjadi tim sukses 2 partai yang berbeda, masa bisa sampai ada yang satu sedang bangun rumah yang satunya tidak mau dateng bareng anaknya saja juga tidak datang.

Dan kamis siang pakdheku yang satu tahu kalau bapakku juga terima uang dari pakdhe yang satunya. Waktu malam di tempatku ada jamaah yasinan di pakdheku diundang malah mendirikan rumahnya. Padahal rumahnya sebelahan dengan rumahku.

Yah mungkin karena memang keadaan kampung kali ya seperti itu, pendidikan di daerahku memang masih cukup minim. Dan yang berbahaya orang-orang di sekitarku cenderung menutup hal yang baru dari sekitar, entah itu baik maupun buruk, pokoknya tolak saja.

Ya Allah sadarkanlah kedua orang tuaku, dan masyarakat di sekitarku, karena hanya engkaulah yang menguasai hati kami.

Selengkapnya...

Pulang kampoeng Demi Mencronteng


Hari kamis kemarin di Indonesia diadakan Pesta Demokrasi, yah seperti itu biasanya orang-orang menyebutnya namun kalau menurutku sama sajalah, sebut aja pemilu. Karena itu aku hari rabu pulang kampung untuk melakukan pemilihan di hari kamisnya.

Rabu sore jam 12.00 aku baru selesaikan ujian mid semesterku. Namun aku masih harus menyelesaikan beberapa kepentinganku. Kebetulan hari itu masih ada satu tugas kuliah yang belum aku selesaikan, Setelah itu aku masih dimintai tolong mbak jatu untuk mengantarkan uang, dan aku masih harus bertemu dengan seseorang untuk membincangkan masalah rencana usaha baruku, belum lagi aku harus datang dalam RHL di HMJ-ku.

Lalu setelah ujian berakhir, aku langsung bergegas untuk turun, yah sebenernya waktunya juga belum habis, namun karena memang sudah buntu rasanya pikiran ini, apa lagi yang mau dilakukan, akupun segera turun dan menyontek pekerjaan teman, tapi pekerjaan tugas lho bukan pekerjaan ujuannya. Dan setelah selesai akupun langsung kembali ke atas untuk mengumpulkan tugasku.

Selepas itu aku langsung bergegas menemui mbak jatu untuk melaksanakan tugas. Yah aku langsung meluncur ke tempat kerjanya mbak jatu, dan ternyata aku hanya dimintai tolong untuk mengantarkan uang ke depan kampus, karena mbak jatu sedang hamil, maka beliau tidak berani jika terlalu mobile, makanya beliau minta tolong kepadaku untuk mengantarkan uang, ya uang tagihan telephon yang kemarin sudah dibayarkan oleh smartlink, jadi sekarang harus menggantinya. Dan akupun sekalian langsung pulang untuk berkemas barang-barang yang akan aku bawa pulang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.55 dan akupun mendatangi RHL di HMJku. Akupun bergegas kembali KE MIPA untuk mendatangi RHL. Namun ternyata aku tadi mendapatkan SMS bahwa RHL kali ini dibatalkan dan dilaksanakan tanggal 13.

Dan masih ada satu lagi aku harus bertemu temen yang kemarin mengurusi jaket BEM FMIPA UNS, aku ingin bertanya tentang tempat pemesanan jaket. Jadi aku ingin mengajakanya bekerja sama lah. Karena dia sudah pernah survey ke banyak lokasi pembuatan jaket, saya harap dia sudah punya banyak kenalan untuk itu.

Jadi aku ingin mencoba mengembangkan stu usaha baru untuk memenuhi kebutuhanku. Aku ingin membuka usaha distribusi pembuatan jaket dan nanti kalau bisa berkembang akan kuperluas geraknya ke pakaian. Namun untuk kali ini aku hanya ingin membincangkan masalah jaket saja.

Rencananya aku ingin membicarakannya di sekre BEM saja, sekalian mampir di markas perjuangn kita (weleh lebayyyyyy). Namun karena kebetulan dia sedang di perpustakaan, makanya dia minta untuk aku kesana saja. Dan karena aku rasa aku yang membutuhkan, maka aku ngikut aja lah.

Sembari pulang akupun mampir ke perpusatakaan pusat untuk menemuinya. Dan akupun terkejut, ternyta dia sendirian. Akupun bingung, sebaiknya gimana yaaaa.... Betapa tidak bingung diriku. Dia adalah seorang akhwat, rasnya kurang akhsan. Karena sudah terlanjur, apa boleh buat, aku utarakan maksudku. Namun aku tak mampu bicara seperti biasanya, rasa bersalah selalu membayangiku. Namun ternyta ada beberapa hal yang masih harus dipertimangkan lagi.

Lalu akupun segera bergegas untuk kedepan untuk naik bis untuk pulang kampung. Namun saat naik bis ternyta sudah penuh, dan erpaksa akupun harus berdiri di depan pintu seperti kernet gitulah. Namun alhamdulillah saat samapi sragen ternyta ada yang turun. Akhirnya da juga tempat duduk yang kosong. Lalu bergegaslah driku untuk mendudukinya.

Dan akhirnya dalam hujan, aku sampai rumah. Alhamdulillah.
Selengkapnya...

Friday 10 April 2009

Tirai dan Kunci


Pada suatu sore ada anak kecila menangis menuju kakaknya. Lalu kakaknya langsung bertanya kepada adik perempuannya itu.


K: Dik ada apa?? Kenapa kamu menangis??? Temenmu ada yang nakalya, siapa namanya nanti biar kakak balaskan (kakaknya berusaha menghibur adiknya agar berhenti menangis)
A: Tidak kak, temenku tidak ada yang nakal.
K: Lantas, kenapa kamu menagnis???
A: Aku bingung kak, aku kehilangan kunciku.
K: Kunci apa??? kunci kamarmu??? Kunci lemari atau kunci apa???
A: Bukan, namun kakak berjajanji mau mencarikannya untukku???
K: Apa lah dik yang tidak buat adikku tersayang.
A: Kak aku kehilangan kunciku, kunci yang bisa mengunci mulutku dari kata-kata kotor, aku tak bisa mengunci mulutku dari kata-kata kotor. Dan sampai sekarang aku masih belum bisa membuka hatiku dari kebenaran. Hawa nafsu masih mengusaiku. Aku tak kuasa melawannya. Aku butuh kunci untuk membuka hatiku untuk menerima kebaikan. Tiraikupun kini juga sudah mulai robek, sehingga perlahan auratku mulai terbuka. Kak bisakah kakak carikan tukang kunci untuk membantuku, dan bisakah kakak carikan tirai yang baru untuk menutup auratku??
Mendengar pertanyaan adiknya sang kakakpun langsung kaget. Karena tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh sang kakak tentang hal itu.

K: Maafkan kakak dik, ilmu kakak terlalu dangkal. Namun kakak berjanji akan mencarikannya untuk adik.
A: Janji ya kak???
K: Insya Allah.

Adikpun mulai terdiam dari tangisnya, karena dia percaya pada kakaknya yang selalu ada untuk menyelesaikan segala permasalahannya.

Bersambung, Tunggu Posting Berikutnya

Selengkapnya...

Saturday 4 April 2009

Korti Juga Manusia


Tanpa terasa sudah hampir genap dua tahun gelar korti aku sandang. Gelar yang dulu sangat aku banggakan, gelar yang sebetulnya luar biasa. Korti ibaratnya ketua kelas kalau di zaman SMA dulu, kalau di bangku kuliah di UNS amanya adalah korti. Dari orang-orang yang belum aku kenal sama sekali dan ternyat aku berhasil memprofokasi untuk memilihku sebagai korti di sini, padahal aku hanyalah lulusan SMA dari desa saja, dan di sini banyak sekali orang-orang dari kota. Namun aku yang sekecil ini ternyata BISA.

Namun.... aku tidak tahu sekarang kemana perginya perasaan banggaku dulu. Semangat yang dulu menggebu-gebu kini kutaktau dimana lagi perginya. Semangat yang bisa mengalahkan rasa lelah dimasa OSMARU dulu, yang bisa mengalahkan rasa lelah dikala ASIMTOT, yang telah memutuskan urat rasa capekku dulu.

Namun sekarang rasanya semua sudah berbeda. Memang semua salahku. Aku tak pernah sadar diri. Aku hanyalah manusia kecil seperti ini. Orang desa yang tak tahu apa-apa, orang yang katrok, yang...... Aku tak tahu lagi bagaimana harus mengungkapkannya, kok harus memimpin orang-orang kota yang sudah pada pinter-pinter semua.
Kalau dulu masih sedikit tertanggal perasaan pantas dalam diriku memimpin temen-temen. Karena aku merasa masih diperhatikan ketika aku menyampaikan sesuatu temen-temen bisa diam untuk mendengarkan apa yang aku bicarakanlah minimal. Namun aku tidak tahu sekarang seperti apa lagi keadaannya.

Kini rasa capek merasuki tubuhku. Semangat yang dulu kini kian sirna diterjang rasa capek. Capek karena tak didengarkan, capek karena cemoohan, capek karena pekerjaan. Yah mungkin kini baru aku sadari ternyata korti itu bukan hanya sebuah kebanggan, namun mengalir tanggung jawab yang sangat besar di belakannya. Tanggung jawab untuk kesolidan angkatan, tanggung jawab untuk memimpin temtn-temen angkatan, mengkoordinirnya dan mengarahkan temtn-temen seangkatna untuk menggapai kesuksesan.

Kini yang tersisah ahanyalah perasaan pedih. Perasaan pedih karena tak didengar, perasaan pedih ketika mendengar mulai ada perpecahan dalam angkatan, perasaan pedih karena mendengar cemoohan temen seangkatan kepada temen seangkatan yang lain, dan tak jarang cemoohan terlontar untukku. Meskipun hanya dalam canda, namun tak jarang menusuk di hati.

Dan belum lagi kini ada temn seangkatan yang rawan DO, nasibnya memang sudah benenr-bener bagai telur diujung tanduk, bahkan semester kemarin gak ada yang lulus SMSnya, dan sekarang dia harus ngebut 23 SKS dalam semester ini. Kalau ada satu saja yang tidak lulus, maka DO. Namun sampai sekarang tiada daya usaha yang bisa aku lakukan. Karena aku sendiri juga rawan DO. Dan sampai sekarang aku belum melihat kepedulia temen-temen untuk membantunya.

Yah seandainya aku bisa mengeluh, aku ingin mengeluh, sob aku capek dengan keadaanku sekarang, capek mendengar cemoohan, capek dengan limpahan tugas. Orang-orang yang seharusnya membantuku, kini justru menuntutku. Orang-orang yang seharusnya bisa aku suruh kini malah menyuruhku.

Namun, kini semua sudah berlalu, aku tak punya mesin waktu untuk kembali ke masa lalu, untuk menolak menjadi korti. yah mungkin kini semua Tinggal Cerita Korti Yang Luka

Temen-temen semua maafkanlah aku, dan mohon maaf kalau kata-katanya kurang pas.

Korti Juga Manusia Punya Rasa Punya Hati Dan Korti Juga Punya Keterbatasan Jangan Samakan Korti Dengan ROBOT
Selengkapnya...

Friday 3 April 2009

Imam Samodra


Imam Samodra
Sukoharjo, 09-09-1988
Soko RT 04/III Madegondo, Grogol, Sukoharjo
Baca, Rihlah
085642175919
02717991344









Beliau aedalah orang yang memberi banyak pelajarna kepadaku tentang bagaimana cara hidup yang baik, bagaimana caranya untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Dan Banyak pelajaran tentang pentingnya untuk saling tolong menolong dari Beliau. Ketika aku butuh bantuan apapun ketika beliau bisa mengusahakan, hampir bisa dipastikan bantuan akan datang. Bahkan termasuk yang banyak membantu mengusahakan dana untuk kuliahku beliau juga memegang peranan yang sangat penting disana
Selengkapnya...

100 Kawan


Kalau 100 tokoh mungkin sudah tak asing di telinga temen-temen, yang isinya tentang100 tokoh berpengaruh dimuka bumi, maka saya akan membuat catatan serupa namun isinya tentang, kawan-kawan yang berpengaruh dalam perubahan dalam hidupku.
Kalau 100 tokoh mungkin sudah tak asing di telinga temen-temen, yang isinya tentang100 tokoh berpengaruh dimuka bumi, maka saya akan membuat catatan serupa namun isinya tentang, kawan-kawan yang berpengaruh dalam perubahan dalam hidupku. Oran-orang di sekitarku yang pernah memberikan Pelajaran berharga dalam hidupku
Selengkapnya...

Thursday 2 April 2009

Mimpi-mimpiku

Mungkin jika temtn-temen tahu siapa sebenernya diriku dan tahu orang seperti apakah aku, pasti temen-temen bakalan tertawa membacanya:
  1. Menjadi ikhwan sejati
  2. Lulus dengan Cumlaude
  3. Bisa kuliah mandiri
  4. Membuka usaha pulsa
  5. Mendapatkan IP semester terbaik Di kelas
  6. Menjadi Asisten Aljabar I
Selengkapnya...

Orang seperti apakah diriku???


Saat aku berada di sekre BEM Fakultasku, kebetulan sedang sepi, tinggal aku dan seorang lagi. Kemudian kita sedikit berdiskusi tentang Ke-BEM-an lah pokoknya.

Karena aku ini juga memang orang yang aneh, ikut BEM tapi sebenernya orang yang cukup benci dengan yang namanya politik, aku juga salah satu orang yang gak seneng dengan yang namanya AKSI. Lalu dia bertanya padaku, Kenapa kamu kok kayaknya gak seneng dengan AKSI???
Langsung saja aku jawab dengan alasanku yang sebenernya saja. Karena aku juga memang sedang mencari jawaban kegelisahan hati ini tentang itu, siapa tahu nanti bisa dapat jawaban yang bisa membantuku.

Dulu aku ini salah satu orang yang sanagat bersemangat ikut aksi, namun tibalah suatu saat ketika aku mendengar sesedang mengikuti aksi. Meski aku dilarang banyak orang disekitarku, dosenku, bahkan orang tuaku juga melarangku, namun aku juga masih tetep tidak perduli pokoknya ku ikut aksi.

Hingga tibalah pasa suatu hari, saat aku turut dalam aksi yang kelasnya sudah bisa dikatakan besar, aku mendengar ada kata-kata yang tidak seharusnya dikatakan oleh orang yang berpendidikan keluar di sana. Lalu aku termenung sejenak, masa seperti inikah mahasiswa???

Terus ada juga kegelisahanku mengenai Indonesia. Indonesia itu tak ubahnya organisasi kita sendiri seperti BEM mungkin, namun lingkupnya jauh lebih besar. Dan ketika berkata masalah organisasi aku sering menganalogikan dengan organ kita. Coba bayangkan bagaimana jika karena kaki itu selalu ditaruh dibawah terus marah dan ngambek terus menendangi kepala disuruh menggantikan posisinya. Bayangkan bagimana orang tersebut, itu baru hanya kaki yang protes. Jika yang lainnya juga protes coba bayangkan, tangan memukuli kepala, kaki menendang Perut dan jari tak mau diperintah tanga, bagaimana hasilnya. Itu mungkin juga terjadi di Indonesia.

Permasalahan Indonesia saat ini adalah masalah kepercayaan, padahal ketika kita aksi akan mendukung rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, jika itu terjadi, jika antar komponen organisasi tidak salng percaya, maka tingggal menunggu waktu keruntuhan organisasi tersebut. Atau kalau di sini Indonesia.
Yah seperti itulah semua penjelasanku hanya bertolak pada logika.
Namun ternyata dia juga tidak sepakat dengan yang namanya aksi. Namun yang membedakan dan membuat aku terkejut adalah alasannya. Kalau aku tadi hanya bertolak pada logika, sedangkan alasannya adalah, Karena dalam Al Qur'an dan sunnah tidak disebutkan masalah aksi, dan pada zaman rosulullah dulu juga tidak ada yang namanya aksi. Dan aku rasa cara untuk mengingatkan pemimpin itu bukan seperti itu. Tidak dengan aksi.

Aku sebenernya sangat terkejut padahal dia setahun lebih muda dariku dan masuk kampus juga seangkatan di bawahku, namun perkataannya begitu mantapnya. Dalam hati aku malu mendengarnya. Selama ini aku begtu mendewakan logikaku untuk menyelesaikan semua permasalahanku. Selama ini aku telah melupakan Al-Qur'an dan Sunnah yang seharusnya menjadi pegangan utamaku sebagai muslim.

Ternyata dan setelah aku mengenalnya memang jauh berbeda antara aku dan diya yang paling mencolok adalah kalau aku biasanya menghabiskan waktu luangku untuk ngegame sedangkan dia lebih banyak menghabiskan waktu luangnya untuk membaca.
Yah mungkin ini pengingat untukku untuk rajin membaca.
Selengkapnya...

Cerdas VS Pandai


Tadi waktu di sekertariat BEM, temen-temen pada ribut-ribut berdebat apasih bedanya cerdas dengan pandai???

Ada yang bilang kalau cerdas itu sudah pasti pandai, namun kalau pandai itu belum tentu cerdas.

Jadi orang yang cerdas itu sudah bisa sejak lahir, meskipun tidak belajar sudah bisa. Sambungnya.

Lalu akupun membantah karena aku rasa bukan seperti itu sebenernya pengertian cerdas dan pandai itu. Kalau menurutku Cerdas dan pandai itu suatu takaran yang berbeda, Orang yang cerdas belum pasti pandai dan orang yang pandai juga belum tentu cerdas. Namun orang yang cerdas lebih berpotensi untuk menjadi orang yang pandai.

Jadi kalau menurutku orang yang cerdas itu adalah orang yang dianugerahi oleh yang maha kuasa kelebihan dalam berfikir bisa lebih cepat dari pada orang-orang pada umumnya. Sedangkan orang yang pandai adalah orang yang menguasai dengan bai suatu bidang tertentu. Jadi orang yang cerdas kalaupun malas juga tidak akan menjadi pandai, orang yang tidak cerdaspun kalau mau tekun belajar tentunya bakalan menjadi pandai. Seperti itulah kronologinya. Dan jika sama-sama sedikitnya belajarnya kemungkinan besar yang cerdas akan lebih pandai dari pada yang kurang cerdas. Karena memang dia punya kecepatan berfikir yang lebih dari pada orang-orang pada umumnya. Dan meski cerdaspun jika tidak belajar juga bakalan jadi bodoh. Itu menurut pendapat aku.

Namun rasanya kurang dasarnya kalau hanya dari pendapat saja, ini sedang tak coba untuk mencari sumber artikel di tempat lain. Kalau dari wikipedia bahasa Indonesia cerdas itu artinya
Selengkapnya...

Wednesday 1 April 2009

Mimpiku


Kemarin pas lagi swipping komputer BEM dari data-data yang tidak layak tersimpan di Komputer BEM, tidak sengaja aku menemukan sebuah filem yang sangat luar biasa. Filem tersebut karya dari mahasiswa IPB yang digunakan untuk mengisi materi untuk adik-adik kelasnya. Filem tersebut berjudul seratus mimpi jadi nyata. Sungguh luar biasa sekali isinya.

Sebenernya isinya bukan filem gerak seperti pada umumnya, namun hanya kilasan foto-foto dan pesan-pesan yang sangat bermanfaat menurutku. Seteah menontonnya langsung semangatku naik. Meski hanya setelah menonton saja. Hehehe.

Mungkin suatu saat filemnya bakalan saya upload, namun tidak sekarang, karena sekarang koneksinya sendang lola (loadng Lama). Jadi kapan-kapan saja ya kaalu pengin liat juga filemnya. Yah mungkin resume singkatnya adalah suatu saat beliau menulisakan mimpi-mimpinya dalam kertas, karena jika hanya diingat, maka suatu saat kita pastia akan lupa, maka tuliskan mimpi-mimpimu dalam kertas. Lalu beliau menuliskan semua mimpi-mimpinya, meski tak jarang temen-temennya menertawakannya. Sehingga suatu saat mimpi-mimpinya kini berubah menjadi coretan-coretan, coretan-coretan karena telah tercapai. Sungguh sangat luar biasa Beliau ini.

Namun ketika saya ingin mengikutinya, ternyata mengeksplor mimpi-mimpi kita saja itu bukan perkara yang mudah. Ketika ku coba untuk eksplorasi mimpi, hmmm ternyata susahnya juga minta ampun, paling aku hanya bisa dapet berapa ya 10 saja susah. Karena mungkin aku adalah salah satu orang yang terbiasa mengalir saja mengikuti kemana hidup akan membawaku. Tak pernahmemikirkan bagaimana masa depanku, besok biar dipikirkan besok saja, pokoknya sekarang nikmati saja hidupku hari ini. Namun ketika persepsi itu aku biarkan, rasanya masa depanku bakalan buram di akhir, maka aku juga ingin mengikutinya. Mengikuti untuk menuliskan mimpi-mimpiku.

Dan mungkin inilah catatan-mimpi-mimpiku saat ini, dan aku akan terus menambahakan mimpiku ketika aku mendapatkan mimpi-mimpi yang baru. Agar suatu saat aku bisa teringat, bahwa aku pernah memimpikan ini.
Yup Langsung saja, mimpi-mimpiku saat ini:

  1. Menjadi ikhwan sejati
  2. Lulus dengan Cumlaude
  3. Bisa kuliah mandiri
  4. Membuka usaha pulsa
  5. Mendapatkan IP semester terbaik Di kelas

Ternyata tak mudah juga ya untuk mengeksplor mimpi itu. Hari ini aku baru dapat lima, semoga tulisanku hari ini bisa menjadikan pengingatku suatu saat ketika sedang lemah. ungkin teras tidak mungkin ini semua, namun tunggu saja suatu saat ketika mimpi-mimpi ini berubah menjadi coretan-coretan karena telah tercapai.
Selengkapnya...

Akhwat



Dulu waktu aku sedang keluar dengan temanku tepatnya sekitaar ba'da maghrib, kebetulan ada beberapa perempuan berjilbab yang naik sepeda motor juga di depan kami. Lalu kata temenku tadi akhwat kok jam segini masih berkeliaran. Lalu saat kita mndahuluinya temenku bilang lagi eh bukan akhwat ding ikhwit, akupun jadi bingung, kok bisa ya maksudnya apa?? ternyata saat mendahului tadi terlihat kalau kedua perempuan tadi tidak pakai kaos kaki. Katanya begitu.

Dan saat aku bareg-bareng dengan temenku pas lagi di sekertariat HMJ di jurusanku, temenku kita juga lupa bagaimana asala pembicaraannya, tiba-tiba kok bisa nelonong ke masalah akhwat. Lalu temenku bialang, akhwat itu bisa dlihat dari pakaiannya yang pakai jilbab dan tidak menggunakan celana jeans.

Padahal waktuaku masih gabung di ROHIS SMA, disana diajarkan kalau akhwat itu berasal dari bahasa arab yang artinya saudara perempuan, jadi semua perempuan di dunia ini bisa dikatakan sebagai akhwat. Tidak perduli perempuan tersebut seperti apapun yang penting ada perempuan muslim itu bisa dikatakan sebagai akhwat.

Namun perbedaan pengertian itu membuatku semakin bingung, apasih sebenernya makna kata akhwat itu??? Seperti apakah akhwat itu???





To Be Continue....
Selengkapnya...

Menundukkan Pandangan


Masih terinspirasi dari blog saudaraku tadi, kemarin aku sempet sedikit membaca artikelnay yang disana dituliskan judulnya kalau tidak salah Naruto keren, makanya ku penasaran untuk membacanya, karena aku juga salah satu penggandrung filem Naruto itu. Namun ternyata setelah saya baca terus ke bawah ternyata isinya sungguh luar biasa sekali, dari filem naruto menjadi tausyiah yang sungguh bermakna.
Singkatnya kalau dalam filem naruto banyak yang jurus-jurus yang luar biasa hebat terletak di pupil. Sebenernya dari itu mungkin sang pengarang ingin menyampaikan suatu pesan tersembunyi akan dahsyatnya kekuatan mata. Karena banyak kemaksiatanitu berawal dari mata. Setelah dari mata biasanya akan turun ke hati, yah mungkin seperti itulah pesan terselubung dari pembuat serita ini. Dan kamu berhati-hatilah ketika pupil kamu tertuju pada lawan jenis, maka akan sangat berpotensi untuk menjadi bahaya yang luar biasa.

Dan dari link blog itu juga aku kebetulan membuka artikel dari blognya lulu' yang aku pikir temen satu angkatanku, karena kebetulan ada temen angkatanku yang juga bernama lulu'. Namun ternyata tak ada yang mencirikan kalau itu lulu' temen seangkatanku. Hehehe

Saya kebetulan pas baca ketika ikhwan jualan koran. Yah yang intinya yang saya tangkap dari bacaan tersebut adalah, sampai sebagai penjual koran saja yang menjajakkan koran di tempat umum saja masih berusaha menjaga pandangannya. Saya heran kok bisa-bisanya meskipun kerjanya di tempat umum yang seharusnya memantau semua orang yang lewat untuk ditawari koran, namun masih bisa menjaga pandangannya.

Namun Bagaimana denganmu??? Selengkapnya...

Sejarah singkat Blog Ini


Sebenernya saya ini bukan tipe orang yang gemar menulis. Dan berbeda dengan temen-temen pada umumnya, yang biasanya mengisi waktu kosongnya dengan maen membaca atau menulis, saya lebih suka menghabiskan waktu saya untuk ngegame. Bahkan tak jarang waktu yang sebenernya bukan waktu kosong, namun saya kosongkan hanya untuk ngegame saja.
Sebenernya ini bukan blog pertamaku, sudah ada beberapa nama yang aku pakai, namun tidak aktiv. Namun, afwan ana tidak bisa menunjukkan apa saja blog yang pernah ana buat.
Yah berawak dari orang yang tidak suka membaca dan menulis, lalu beberapa waktu yang lalu di sekitarku sempet heboh gara-gara satu artikel yang ditulis oleh saudaraku Arief Adi dalam blognya untukcalonistriku.blogspot.com yang intinya kalau mau bonceng akhwat bayarnya mahal lho, tapi Lnya diganti dengan R.
Dari situ muncul keinginanku untuk bisa seperti beliau. Aku ingin belajar menulis dan masih ada harapan dalam diri ini untuk bisa memberi manfaat bagi orang lain. Meskipun mungkin tulisan Orang goblok ini tidak akan bermanfaat untuk temen-temen, namun saya harap ini dapat menggantikan hobyku untuk ngegame. Karena biasanya aku akan bosen dengan sesuatu ketika ku sudah mendapatkan seuatu yang baru yang tak kalah menarik.
Selengkapnya...