Hari kamis kemarin di Indonesia diadakan Pesta Demokrasi, yah seperti itu biasanya orang-orang menyebutnya namun kalau menurutku sama sajalah, sebut aja pemilu. Karena itu aku hari rabu pulang kampung untuk melakukan pemilihan di hari kamisnya.
Rabu sore jam 12.00 aku baru selesaikan ujian mid semesterku. Namun aku masih harus menyelesaikan beberapa kepentinganku. Kebetulan hari itu masih ada satu tugas kuliah yang belum aku selesaikan, Setelah itu aku masih dimintai tolong mbak jatu untuk mengantarkan uang, dan aku masih harus bertemu dengan seseorang untuk membincangkan masalah rencana usaha baruku, belum lagi aku harus datang dalam RHL di HMJ-ku.
Lalu setelah ujian berakhir, aku langsung bergegas untuk turun, yah sebenernya waktunya juga belum habis, namun karena memang sudah buntu rasanya pikiran ini, apa lagi yang mau dilakukan, akupun segera turun dan menyontek pekerjaan teman, tapi pekerjaan tugas lho bukan pekerjaan ujuannya. Dan setelah selesai akupun langsung kembali ke atas untuk mengumpulkan tugasku.
Selepas itu aku langsung bergegas menemui mbak jatu untuk melaksanakan tugas. Yah aku langsung meluncur ke tempat kerjanya mbak jatu, dan ternyata aku hanya dimintai tolong untuk mengantarkan uang ke depan kampus, karena mbak jatu sedang hamil, maka beliau tidak berani jika terlalu mobile, makanya beliau minta tolong kepadaku untuk mengantarkan uang, ya uang tagihan telephon yang kemarin sudah dibayarkan oleh smartlink, jadi sekarang harus menggantinya. Dan akupun sekalian langsung pulang untuk berkemas barang-barang yang akan aku bawa pulang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.55 dan akupun mendatangi RHL di HMJku. Akupun bergegas kembali KE MIPA untuk mendatangi RHL. Namun ternyata aku tadi mendapatkan SMS bahwa RHL kali ini dibatalkan dan dilaksanakan tanggal 13.
Dan masih ada satu lagi aku harus bertemu temen yang kemarin mengurusi jaket BEM FMIPA UNS, aku ingin bertanya tentang tempat pemesanan jaket. Jadi aku ingin mengajakanya bekerja sama lah. Karena dia sudah pernah survey ke banyak lokasi pembuatan jaket, saya harap dia sudah punya banyak kenalan untuk itu.
Jadi aku ingin mencoba mengembangkan stu usaha baru untuk memenuhi kebutuhanku. Aku ingin membuka usaha distribusi pembuatan jaket dan nanti kalau bisa berkembang akan kuperluas geraknya ke pakaian. Namun untuk kali ini aku hanya ingin membincangkan masalah jaket saja.
Rencananya aku ingin membicarakannya di sekre BEM saja, sekalian mampir di markas perjuangn kita (weleh lebayyyyyy). Namun karena kebetulan dia sedang di perpustakaan, makanya dia minta untuk aku kesana saja. Dan karena aku rasa aku yang membutuhkan, maka aku ngikut aja lah.
Sembari pulang akupun mampir ke perpusatakaan pusat untuk menemuinya. Dan akupun terkejut, ternyta dia sendirian. Akupun bingung, sebaiknya gimana yaaaa.... Betapa tidak bingung diriku. Dia adalah seorang akhwat, rasnya kurang akhsan. Karena sudah terlanjur, apa boleh buat, aku utarakan maksudku. Namun aku tak mampu bicara seperti biasanya, rasa bersalah selalu membayangiku. Namun ternyta ada beberapa hal yang masih harus dipertimangkan lagi.
Lalu akupun segera bergegas untuk kedepan untuk naik bis untuk pulang kampung. Namun saat naik bis ternyta sudah penuh, dan erpaksa akupun harus berdiri di depan pintu seperti kernet gitulah. Namun alhamdulillah saat samapi sragen ternyta ada yang turun. Akhirnya da juga tempat duduk yang kosong. Lalu bergegaslah driku untuk mendudukinya.
Dan akhirnya dalam hujan, aku sampai rumah. Alhamdulillah.
Rabu sore jam 12.00 aku baru selesaikan ujian mid semesterku. Namun aku masih harus menyelesaikan beberapa kepentinganku. Kebetulan hari itu masih ada satu tugas kuliah yang belum aku selesaikan, Setelah itu aku masih dimintai tolong mbak jatu untuk mengantarkan uang, dan aku masih harus bertemu dengan seseorang untuk membincangkan masalah rencana usaha baruku, belum lagi aku harus datang dalam RHL di HMJ-ku.
Lalu setelah ujian berakhir, aku langsung bergegas untuk turun, yah sebenernya waktunya juga belum habis, namun karena memang sudah buntu rasanya pikiran ini, apa lagi yang mau dilakukan, akupun segera turun dan menyontek pekerjaan teman, tapi pekerjaan tugas lho bukan pekerjaan ujuannya. Dan setelah selesai akupun langsung kembali ke atas untuk mengumpulkan tugasku.
Selepas itu aku langsung bergegas menemui mbak jatu untuk melaksanakan tugas. Yah aku langsung meluncur ke tempat kerjanya mbak jatu, dan ternyata aku hanya dimintai tolong untuk mengantarkan uang ke depan kampus, karena mbak jatu sedang hamil, maka beliau tidak berani jika terlalu mobile, makanya beliau minta tolong kepadaku untuk mengantarkan uang, ya uang tagihan telephon yang kemarin sudah dibayarkan oleh smartlink, jadi sekarang harus menggantinya. Dan akupun sekalian langsung pulang untuk berkemas barang-barang yang akan aku bawa pulang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.55 dan akupun mendatangi RHL di HMJku. Akupun bergegas kembali KE MIPA untuk mendatangi RHL. Namun ternyata aku tadi mendapatkan SMS bahwa RHL kali ini dibatalkan dan dilaksanakan tanggal 13.
Dan masih ada satu lagi aku harus bertemu temen yang kemarin mengurusi jaket BEM FMIPA UNS, aku ingin bertanya tentang tempat pemesanan jaket. Jadi aku ingin mengajakanya bekerja sama lah. Karena dia sudah pernah survey ke banyak lokasi pembuatan jaket, saya harap dia sudah punya banyak kenalan untuk itu.
Jadi aku ingin mencoba mengembangkan stu usaha baru untuk memenuhi kebutuhanku. Aku ingin membuka usaha distribusi pembuatan jaket dan nanti kalau bisa berkembang akan kuperluas geraknya ke pakaian. Namun untuk kali ini aku hanya ingin membincangkan masalah jaket saja.
Rencananya aku ingin membicarakannya di sekre BEM saja, sekalian mampir di markas perjuangn kita (weleh lebayyyyyy). Namun karena kebetulan dia sedang di perpustakaan, makanya dia minta untuk aku kesana saja. Dan karena aku rasa aku yang membutuhkan, maka aku ngikut aja lah.
Sembari pulang akupun mampir ke perpusatakaan pusat untuk menemuinya. Dan akupun terkejut, ternyta dia sendirian. Akupun bingung, sebaiknya gimana yaaaa.... Betapa tidak bingung diriku. Dia adalah seorang akhwat, rasnya kurang akhsan. Karena sudah terlanjur, apa boleh buat, aku utarakan maksudku. Namun aku tak mampu bicara seperti biasanya, rasa bersalah selalu membayangiku. Namun ternyta ada beberapa hal yang masih harus dipertimangkan lagi.
Lalu akupun segera bergegas untuk kedepan untuk naik bis untuk pulang kampung. Namun saat naik bis ternyta sudah penuh, dan erpaksa akupun harus berdiri di depan pintu seperti kernet gitulah. Namun alhamdulillah saat samapi sragen ternyta ada yang turun. Akhirnya da juga tempat duduk yang kosong. Lalu bergegaslah driku untuk mendudukinya.
Dan akhirnya dalam hujan, aku sampai rumah. Alhamdulillah.
0 comments:
Post a Comment