Friday, 19 June 2009

20 Tahun


Hari ini...
Hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun
Usiamu
Bahagialah kamu
Yang kuberi 
Bukan jam dinding
Bukan Seikat bunga
Atau puisi
Juga kalung hati


ya lirik lagu tersebut selalu terngiang di telingaku saat aku masih dibangku SMP dulu.


Iya benar semua itu sungguh tak terasa, tiba-tiba aku sudah genap lima tahun aku meninggalkan SMAku. Tak terasa aku sudah melewatkan usia belasan tahunku. Kini kepalaku sidah bertambah satu, sudah genap dua kepalaku kini.

Ketika aku melihat kedepan, aku masih belum tahu kemana tujuanku. Semua terlihat hampa, berjalan tanpa tujuan. Ketika aku melihat masa laluku, perlahan kesuksesan itu mulai menjauh darku. Dan ketika aku melihat keadaanku sekarang, yang terliha hanyalah kehidupan yang acak-acakan, tak berarah dan tak punya tujuan. Asal mengalirr begitu saja.

Tepat setahun yang lalu, aku mencoba menanamkan komitmen dalam diriku untuk lahir sebagai orang yang baru. Untuk menghadirkan perubahan yang besar dalam diriku. Untuk menata kembali kehidupanku. Namun ternyata sampai sekaragpun belum terlaksana. Karena aku adalah tipe orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Besok, nanti, bentar lagi, selalu ituuuu saja uang keluar dariku. Shingga besok+nanti+bentar lagi+ kalau sudah... = Satu tahun yang sia-sia. Itu salah satu evaluasi untukku.

Dan sekarang sudah tak jarang algi aku dengar "Pak selamt bergabung di kelompok 20+". Yah kata-kata itu seriiing banget aku denger dari temen temenku. yang memacu diriku untuk terus berusaha lebih dan lebih. yah tentunya untuk lebih baik lagi.

ya 20 tahun sudah usiaku, masa kanak-kanak sudah menjauh, bahkan sudah sangat jauh dariku. So... Aku harus bisa mengatur waktuku. Aku harus punya planning kedepan, untuk waktuku dan semua yang berhubungan denganku. Aku harus bisa mempertanggungjawabkan pilihanku. Memag sekarang pilihan jauh lebih banyak karena tak ada lagi orang tuaku yang dulu aku rasa membatasi diriku dalam memilih. Namun ternyata dibalik pilihan itu juga begitu banyak yang harus kita pertanggungjawabkan. Dan ketika diberi tugas aku harus amanah. Jangan pernah kau rusak citra yang sudah ada sekarng ya nak.

Semua ini mengingatkanku akan akan cerita kakak beradik dalam bukuku yang sebenernya kau beli dengan penuh perjuangan, karena aku beli dengan semua uang pasti yang aku miliki. Jadi semu auang yang sudah pasti ada ditanganku aku pakai untuk beli buku itu, 2 buku yang satu berjudul "Kamu Bukan Bintang" yang ada cerita ini dan yang satu " bersyukurlah dan bersebarlah". Yang akhirnya juga aku telantarkan. Kembali ke cerita kaka beradik yang menjelaskan apa makna umur yang sesungguhnya. jadi makna usia yang sesungguhnya, bukan dengan parameter berapa lama kita hidup di dunia, tapi dengan parameter manfaat apa yang sudah kita berikan untuk orang lain. Kettika aku melihat umurku dengan kacamata itu, ternyta masih sangat pendek sekali umurku saat ini. Meskipun jika dihitung aku aku berada di dunia ini sudah selama 20 tahun, namun aku tak tahu seberapa manfaat yang sudah aku berikan untuk diriku, keluargaku, teman-temanku dan orang lain. Rasanya masih sangat sedikit sekali.

Yah itu mungkin akan kulanjutkan dievaluasi akhir usia 19 tahunku. karena rasanya sekarng sudah mulai buntu pikiranku.

Selengkapnya...

Wednesday, 17 June 2009

Kamis 18 Juni 2009

Rencana jadwal kegiatanku hari esok

03.00 Bangun
03-03.30 Sholat malam
03.30-04.30 tidur lagi
04.30-05.00 Sholat shubuh
05.00-0600 Olah Raga
06.00-08.00 mandi + Kegiatan Bebas
08.00-11.45 Mengerjakan tugas Geometri
11.45-13.00 Sholat + Bebas
13,00-15.00 Nyuci pakaian, kotak bronis + Bebas.
15.00-17.30 Sholat ashar + Bebas
17.30-20.00 Sholat+Tilawah+Makan
20.00-24.00 Bebas.
24.00 Tidur

Keterangan
Sholat jamaah minimal 3 kali
tilawah minimal 1 lembar.
Waktu bebas disarankan untuk belajar komputer dan hafalan surat


Hancurkan kemalasanmu dengn komitmenmu Selengkapnya...

Kamis 17 Juni 2009

Jadi bingunng mulai dari mana dulu yah.
Semoga tak ada orang yang memanfaatkan ini untuk keburukan
  1. Aku tadi pagi subuh bangunnya kesiangan lagi, masa jam enam baru bangun, padahal alarm sudah tak pasang, Mungkin tidurnya kesiangan kali ya. Hehehe
  2. Hmmm tadi waktu ujian aku masih belum bisa melakukan sesuai harapan, masa pas ujuan masih tanya teman karena memang aku benar-benar blank dengan materinya.
  3. Rencanaku untuk mendatangi seminarnya mas Suli gagal hanya gara-gara untuk main travian.
  4. Aku tadi masih main game mulai abis ujian sampai ashar, dan dilanjutkan habis maghrib sampai sekaran.
  5. Sholat jamaah hari ini Dzuhur, Ashar, Maghrib. Subuh bangunnya kesiangan dan isya' Sampai sekarang masih belum sholat.
  6. Tilawah belum sama sekali hari ini.
Evaluasi dan penyelesaian.
Untuk subuh sering kesiangan bangunnya, berarti harus diperhatikan kembali jam berapa tidurnya. Mungkin peraturan hari ini untuk tidur malam, maksimal jam 12 malam ya dan jangan lupa alarmnya untuk tetep buyi. Dan untuk ujian mungkin harus belajar lebih, belajar tidak hany waktu mau ujian saja, jadi setiap hari harus meluangkan waktu untuk belajar. Jika hari-hari tidak aktiv kuliah belajar komputer. Dan saran untuk liburan ini isi dengan belajar materi mata kuliah yang akan diambil semester depan. Dan untuk game batasannya max 2 jam dulu lah, dan statusnya masih lampu kuning dulu kagak apa-apa, Aku tahu keadaanmu. Pertahankan sholat jamaahnya untuk tiap hari diusahakan minimal 3 kali. dan untuk tilawah minimal satu lembar + artinya. Untuk malam ini segera sholat isya' dan tilawah satu lembar. Selengkapnya...

Plan Action Evaluation


Tak terasa begitu jauh waktu meninggalkanku. Seandainya kutahu dimana letak poros waktu, aku akan mendatanginya untuk memutarnya kembali ke masa laluku. Aku ingin belajar lebih, lebih, dan lebih banyak belajar lagi.

Yah mungkin hanya kata-kata itulah yang bisa keluar dari mulut bauku ini, yang hanya bisa meminta belas kasihan orang lain. Mulut yang hanya bisa melampiaskan penyesalan pikiran yang tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya.

Ketika aku bercermin pada kehidupanku, tiada yang aku lihat selain kehidupan yang serba acak-acakan, tanpa arah. Meski jika menurut pandangan orang lain begitu banyak kesuksesan yang pernah aku dapati, namun semua itu ternyata hanya semu. Tak ada peranku yang melahirkan kesuksesan itu. Kalau dulu mungkin aku terlihat berprestasi, namun ternyta tak sedikitpun peranku ada disana. Orang-orang melihatku sukses dibangku sekolah, namun kini baru terpikirkan olehku, aku terlalu terhanyut dalam pujian yang tak seharusnya kudapatkan.

Kehidupanku kian tak berarah, aku melakukan sesuatu hanya berpangkal pada keinginanku saat itu juga. Yah benar dulu aku berpendapat bahwa hidup itu seperti air yang mengalir, kita ikuti saja kemana arus membawa kita pergi. Tak peduli kemana arus akan membawa kita, entah pada tujuan kita ataukah menjauh dari harapan. Yang jelas pokoknya suatu saat aku pasti akan tiba di laut. Yah mungkin seperti itu pula diriku, pokoknya mengalir saja mengikuti arus kehidupan, hingga tib asuatu saat waktunya untuk mati. Jadi sebenernya itu sama saja dengan orang yang tak berprinsip. Dikatakan air mengalir hanya biar seolah-olah saj aaku punya prinsip, namun faktanya... Aku tak punya pegangan hidup, karena meski aku bilang punya prinsip air mengalir, namun airku tak berarah. Jadi sama aja alias sami mawon.
Padahal dulu semasa aku masih kecil, aku sempat mendapatkan nasehat dari seseorang, dalam moment yang cukup sakral pada waktu itu, beliau memberikan wejangan padaku "Kamu itu harus punya Prinsip." Padahal dulu aku juga menjawab iya pak, namun sampai sekarang, aku masih tak menggubrisnya.

Hingga suatu saat aku terfikir (terfikir lho bukan berfikir, artinya tidak sengaja hehehe) teringat masalah itu, dan aku tersadar bahwa prinsip yang aku anut ini tak akan mengantarkanku pada tujuanku. Sehingga aku mencoba mencari cari bagaimana yaa... caranya agar aku bisa sukses??? Lalu aku coba lihat-lihat sekitar, browsing-browsing pikiran, dan ternyata aku mendapatkan gambaran baru untuk menjalani hidup. Yakni seperti orang yang memanah, yakni kita harus memiliki sasaran yang jelas, dan kemampuan memanah yang bagus, baru kita bisa untuk melepaskan anak panah kita. Dan setelah anak panah dilepaskan, kita juga lihat apakah panah kita mengenai target yang kita bidik. Jadi dalam hidup kita itu harus menentukan tujuan kita, dan kita harus arahkan langkah kita ke tujuan kita. Dan pada klimaksnya kita harus melaksanakan segala rencana kita. Dan pada akhirnya kita harus mengecek apakah usaha kita sudah mencapai tujuan.

Dan suara slogan himounan mahasiswa jurusanku yang kadang mengganggu telingaku, ternyata kalau dipikir-pikir memiliki makna yang bagus, juga. Dan mungkin kata-kata ini sudah tak asing lagi di telinga teman-temn yang sejurusan denganku. Yakni, "Think-Plan-Action". Agak berbeda denagan jargon periode-periode sebelumnya, pimpinan HMJku mampu menanamkan jargon ini kepada pengurus-pengurusnya. Sehingga semua pengurus turut memiliki jargon itu dan tak jarng terucap oleh mereka.

Dan ketika aku tak tahu kesurupan setan mana, tiba-tiba aku tertarik untuk mendalami jargon itu. Ternyta sungguh luar biasa maknanya Think itu artinya pikirkan, plan itu artinya rencanakan, dan action itu artinya Laksanakan (mungkin kalau tidak salah). Jadi pertama kalai ketika kita ingin melakukan sesuatu, adalah pikirkan apa yang akan kita lakukan dan apa yang kita inginkan. Setelah kita punya gambaran apa yang akan kita lakukan, kita rencanakan bagaimana caranya. Setelah kita punya rencana yang matang pada puncaknya adalah Laksanakan.

Namun ketika aku coba compare dengan pandanganku sebelumnya, ternyata ada satu bagian yang kurang. dalam jargon HMJku itu semuanya berakhir di pelaksanaan. Tentunya temen-temen sudah tahu kan apa yang kurang di sini??? Yak benar disini tidak dicantumkanevaluasi. Jadi aku mencoba sedikit memodifikasinya. dan setelah aku fkir-fikir kembali, mungkin Think dan Plan Bisa dirangkum menjadi satu, karena aku rasa memikirkan itu sudah include dalam merencanakan. Dan akhirnya jadi deh

PLAN _ ACTION _ EVALUATION

yah itu mungkin yang akan menjadi mottoku kali ini.
Dan untuk tindakan rielnya, seperti saran yang diberikan oleh mas fika, aku harus mencatat hal-hal yang telah aku lakukan selama sehari ini (tentunya hal-hal penting saja) sebagai evaluasiku untuk sehari ini. Dan aku harus menuliskan apa yang harus aku lakukan besok sebagai rencanaku untuk hari esok.


Semua itu memang butuh komitmen yang kuat. Jangan berputus asa ketika rencana yang kau siapkan gagal. Paling tidak kita sudah berhasil merencanakan hari esok. Dan untuk bisa atau tidak, semua itu kembali pada komitmen kita.

Semangat!!!!

Selengkapnya...

Untitled

seribu satu alasan bisa digunakan untuk menjadi pembenaran dari kesalahan yang kita lakukan, tapi hati nurani kitalah yang akan tau benar atau salah sesuatu yang kita perbuat itu.... Selengkapnya...