Sunday, 12 April 2009

Akhwat Narsis, Boleh kagak ya???





Himagipo, himagara, LC, Cclub, bahasa itu perlahan mulai merasuk ke telingaku, dan sedikit demi sedikit melekat dalam ingatanku. Dulu aku tidak paham dengan semua itu namun karena begitu seringnya kata-kata itu terdengar membuat diriku menjadi ingin tahu. Mungkin temen-temen masih ada yang belum tahu makna kata-kata itu. kalau belum tahu akan saya beri tahu singkatannya masing-masing.


Himagipo--->>> Himpunan Mahasiswa Gila Photo
Himagara--->>> Himpunan Mahasiswa Gila Kamera
LC--->>> Labay Club
Cclub--->>> Cute Club

Yah itulah sebutan-sebutan yang sering mereka gunakan untuk mengeksperesikan kelompok-kelompok narsis. Semua orang bisa menjadi anggota dalam kelompok dan hima tersebut. Namun biasanya anggotanya lebih banyak yang dari kalangan hawa.

Sebenernya tidak apa-apa sih karena itu memang hak dari masin-masing. Namun saya sedikit trenyh ketika itu juga menimpa akhwat-akhwat di sekitar. Kenapa ya??? Saya juga belum tahu jelas sebabnya apa, namun rasanya kurang pas saja.

Dulu waktu SMA aku melihat nuansa Islam dari kakak angkatanku sungguh sangat terlihat sekali. Aku sangat kagum dengan mereka, khususnya kakak-kakak seniorku di ROHIS (Bidang Kerohanian Islam), yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang Keislaman Di SMAku, yaitu SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi.

Aku melihat sesuatu yang berbeda dari kakak-kakak seniorku. Apa lagi yang akhwat sunguh luar biasa. Beliau selalu menjaga diri dari pandangan laki-laki. Dan ketika aku ingin tahu sebenernya seperti apa sih kakak-kakak seniorku, aku coba cari di Foto, ternyata fotonyapun sangat susah didapatkan. Dan ketika kegiatan-kegiatan yang sifatnya umum, aku berusaha memperhatikan dari kejauhan, ternyata mereka selalu menghindar dari pantauan kamera. Ketika kamera mengarah padanya langsung menundukkan diri atau menengok agar wajahnya tidak tertangkap kamera.

Memang aku tidak pernah bertanya secara langsung kepada beliau. Namun aku hanya mengira-ngira, mungkin ini adalah salah satu wujud kehati-hatian mereka terhadap titipan dari yang maha kuasa. Mungkin itulah wujud penjagaan mereka terhadap aurat mereka.

Namun dalam hatiku juga menentang jika alasannya itu, karena aurat akhwat kan seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Artinya ketika telapak tangan dam wajah kelihatan yang penting bagian yang lain tidak kelihatan tidak jadi masalah.

Untuk mencari jawabannya aku coba browsing-browsing dan cari di google dengan kata kunci aurat perempuan. Setelah aku dapatkan dan aku baca ternyata..... Mungkin memang benar kalau aurat perempuan itu adalah seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Namun itu hanya berlaku diwaktu sholat. Ketika bertemu dengan kaum adam mereka harus menutupi seluruh tubuhnya.

Memang tidak semua keterangan menyebutkan hal itu. Namun, salah satu bagia dari taqwa adalah kita harus berhati-hati. Jadi ketika ada keterangan membolehkan dan melarang dan tak terjadi masalah ketika kita asumsikan dilarang, maka lebih amannya kita anggap dilarang. Jadi dari berbagai sumber yang saya ketahui saat ini mungkin lebih baik untuk akhwat itu tidak narsis. Terlalu berbahaya.


2 comments:

Arief Adi NUgroho said...

kalo akhwat narsis...
efek sampingnya kaya foto di blog ana bagian kiri atas yang impiannya arief itu...

atau bisa bisa diedit aneh aneh bisa juga kan...??

ana sepakat kalo akhwat jangan terlalu narsis. ya... tapi dikit dikit boleh lah... buat refreshing :-P

Bunda Lulik said...

Salut dah... anak muda yang sholehah insya Allah bau surga...amiiin

Post a Comment